
Zetizen - Car Free Day (CFD) Taman Bungkul di Jalan Darmo, Sabtu (21/9/2025), jadi bukti kalau ruang publik nggak cuma bisa dipakai buat olahraga pagi, kulineran, atau nongkrong santai, tapi juga bisa jadi wadah edukasi. Di tengah ramainya pengunjung yang bersepeda, jogging, dan menikmati suasana, berdiri sebuah panggung dengan spanduk besar bertuliskan “Readshow Panggung Judi Pasti Rugi!”.
Acara ini langsung menarik perhatian banyak orang. Mulai dari keluarga yang lagi jalan santai, anak muda yang sekadar foto-foto, sampai komunitas yang rutin hadir di CFD, semua penasaran dengan acara yang terasa berbeda dari biasanya. Dan ternyata, inti dari acara ini adalah mengedukasi masyarakat soal bahaya judi online atau judol yang makin marak menyerang semua kalangan, terutama generasi muda.
Kolaborasi ini juga makin kuat karena nggak dilakukan sendirian. Telkomsel hadir dengan program “Telkomsel Jaga Data”, sementara Gojek dan Gopay ikut beraliansi menyuarakan pesan bahwa judol sama sekali nggak ada untungnya. Edukasi ini dikemas dengan cara yang lebih kreatif dan fun, supaya gampang diterima dan nggak terasa menggurui.
Edukasi dengan Cara Asik di Tengah CFD
Biasanya edukasi soal hal serius seperti judi online dilakukan lewat seminar atau sosialisasi formal yang kaku. Tapi kali ini beda. Di panggung Taman Bungkul, edukasi disajikan lewat hiburan, talkshow ringan, dan sesi interaktif. Format ini bikin masyarakat lebih mudah nyerap informasi.
Pengunjung juga diajak mikir bareng “Kenapa sih banyak orang masih terjebak judol padahal jelas-jelas merugikan?” Dari situlah obrolan berkembang, bukan sekadar melarang, tapi juga mengajak orang paham risikonya.
Telkomsel Hadir dengan Jaga Data
Bukan cuma mengingatkan untuk jauhi judol, Telkomsel juga bawa program “Telkomsel Jaga Data”. Fokusnya adalah keamanan digital. Jadi, masyarakat nggak cuma tahu kalau judol itu berbahaya, tapi juga belajar cara melindungi diri dari jebakan link-link berbahaya yang sering muncul lewat SMS, WhatsApp, atau media sosial.
“Kalau ada link mencurigakan atau ajakan deposit judi online, pelanggan bisa langsung lapor. Bisa lewat call center 188, DM Instagram, Facebook atau channel Telkomsel lainnya,” jelas Rifqy Redha Azizul Hakim, pihak Telkomsel.
Menurut Rifqy, laporan yang masuk nggak akan diabaikan. Sejak 2024, program ini sudah berjalan dan setiap laporan akan ditindaklanjuti dengan pemblokiran link serta diteruskan ke pihak berwenang.
Masyarakat Juga Punya Peran Penting
Satu hal yang sering dilupakan adalah melawan judol bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau perusahaan besar. Masyarakat juga punya peran besar. Dengan aktif melapor, artinya kita ikut menjaga ruang digital bersama-sama.
Bayangin aja, kalau semua orang peduli, link-link berbahaya bisa lebih cepat dihapus dan makin sedikit orang yang kena jebakan. Jadi, program ini sebenarnya ngajarin konsep “saling jaga” di dunia digital.
Pesan Kuat untuk Anak Muda
Buat anak muda, acara ini jadi reminder penting. Banyak yang masih mikir kalau judol itu cara cepat buat dapat uang instan. Padahal kenyataannya, yang ada malah rugi. Nggak cuma uang yang hilang, tapi juga waktu, konsentrasi belajar, bahkan bisa merusak hubungan sosial.
Lewat acara ini, Telkomsel dan para kolaborator ingin mengatakan bahwa ada banyak cara keren buat ngembangin diri selain terjebak judol. Mulai dari investasi kecil-kecilan yang legal, ikutan kelas online, atau sekadar menyalurkan energi ke hobi positif.
Acara ini mungkin berlangsung di Surabaya, tapi semangatnya nggak berhenti di sini. Telkomsel berharap pesan “Judi Pasti Rugi” bisa menular ke kota-kota lain di Indonesia. Karena masalah judol bukan cuma urusan kota besar, tapi juga kota kecil yang sering kali warganya jadi target empuk promosi.
Kalau semua masyarakat Indonesia bisa saling jaga data dan lebih waspada, bukan nggak mungkin kita bisa punya dunia digital yang lebih sehat, kondusif, dan nyaman buat semua kalangan.