zetizen

Melawan Hoax Fraud Investment: Membangun Imunitas Aset

Explore
Source: RDNE Stock Project

Individu yang memahami prinsip dasar keuangan lebih mampu membedakan antara investasi legal dan skema penipuan, serta cenderung mengambil keputusan investasi yang lebih rasional dan berkelanjutan. Dengan kata lain, literasi keuangan tidak hanya membantu memilih produk keuangan yang tepat, tetapi juga membangun pola pikir kritis dan perlindungan diri terhadap risiko keuangan.

Hoax Investasi di Media Sosial: Tantangan Zaman Digital

Media sosial telah menjadi kanal utama penyebaran informasi, sekaligus tempat berkembang biaknya penipuan. Influencer palsu dengan pengikut ribuan sering kali mengiklankan skema cepat kaya melalui video motivasional dan testimoni palsu. Mereka memanfaatkan kepercayaan publik terhadap citra dan gaya hidup sebagai alat untuk memanipulasi opini.

Sumber Data: Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia

Kementerian Komunikasi dan Digital telah mengidentifikasi sebanyak 1.923 konten hoaks, berita bohong, dan informasi palsu sepanjang tahun 2024. Jumlah ini menunjukkan bahwa disinformasi digital, termasuk yang berkaitan dengan investasi, masih menjadi tantangan besar di ruang maya Indonesia.

Hal ini menjadi alarm bagi pentingnya penguatan literasi digital, agar masyarakat dapat mengenali dan menyaring konten yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebelum mengambil keputusan, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan investasi.

Akses teknologi memang membuka peluang ekonomi, namun tanpa pendampingan edukatif, bisa berubah menjadi bumerang. Hoaks yang tersebar tidak hanya menyesatkan, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan yang sah.

Kolaborasi Komunitas dan Peran Negara

Membangun imunitas aset bukan hanya tanggung jawab individu. Dibutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak diantaranya, negara, komunitas, lembaga pendidikan, dan media. Kolaborasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk:

Program literasi keuangan nasional, seperti Sikapi Uangmu dari OJK, yang menyediakan edukasi daring dan pelatihan dasar mengenai pengelolaan keuangan.

Kampanye literasi digital, seperti program Literasi Digital Nasional dari Kominfo, yang menargetkan pelajar, mahasiswa, dan komunitas di daerah tertinggal.

Integrasi kurikulum literasi keuangan di sekolah: penting untuk memperkenalkan konsep dasar keuangan, investasi, dan keamanan digital sejak bangku pendidikan dasar.

Selain itu, lembaga penyiaran dan media daring juga memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi yang faktual, mengedukasi publik, serta menjadi garda terdepan dalam menangkal disinformasi ekonomi.

Investasi yang sehat membutuhkan informasi yang sehat. Di tengah derasnya arus informasi digital dan kemudahan akses terhadap layanan keuangan, masyarakat perlu membentengi diri dengan kemampuan berpikir kritis dan literasi keuangan yang kuat. Imunitas aset bukan sekadar konsep, tetapi strategi perlindungan nyata terhadap ancaman ekonomi digital.

Setiap pembaca harus menjadi agen perubahan, mengedukasi lingkungan, membagikan informasi yang benar, serta menjadi contoh investor yang cerdas dan bertanggung jawab. Ingat, investasi yang baik bukan soal cepat kaya, tetapi bagaimana cara aman dan berkelanjutan dalam menumbuhkan kekayaan.

Halaman: