zetizen

Gen Z Lebih Pilih Intimate Wedding daripada Resepsi Megah, Apa Alasannya?

Life
intimate wedding

Zetizen - Kalau dulu pesta pernikahan identik dengan kemewahan—gedung ballroom besar, ribuan undangan, dekorasi bak istana, sampai pelaminan super panjang—sekarang tren itu mulai bergeser.

Generasi Z (lahir antara 1997–2012) justru punya cara sendiri buat merayakan momen sakral ini. Alih-alih bikin pesta super glamor, mereka lebih suka intimate wedding alias pernikahan sederhana dengan tamu terbatas.

Lho, kenapa sih Gen Z lebih memilih konsep ini? Yuk, kita bongkar alasannya!

1. Lebih Personal, Bukan Sekadar Formalitas

Intimate wedding memungkinkan pengantin benar-benar berinteraksi dengan tamu. Nggak cuma sekadar salaman terus foto sebentar, tapi bisa ngobrol, bercanda, bahkan duduk bareng sambil makan.

Beda banget kan dengan resepsi megah yang biasanya tamunya ribuan, tapi pengantin sendiri malah capek berdiri berjam-jam tanpa sempat menikmati acaranya.

2. Hemat Budget, Bisa Dialihkan ke Hal yang Lebih Penting

Nggak bisa dipungkiri, pesta pernikahan besar itu biayanya gila-gilaan. Dari sewa gedung, dekorasi mewah, katering ribuan porsi, sampai entertainment. Karena Gen Z sendiri dikenal sebagai pribadi yang realistis dan teliti soal finansial.

Daripada ngabisin ratusan juta cuma buat satu malam, banyak yang mikir, “Mending buat DP rumah, modal usaha, atau honeymoon ke luar negeri.” Apalagi sekarang makin banyak yang sadar pentingnya financial planning sejak muda.

3. Estetik, Simple, tapi Tetap Instagrammable

Intimate wedding bukan berarti “nggak niat”. Justru dengan konsep intimate ini calon pengantin lebih effort terkait persiapan dekorasi. Dengan lighting yang hangat, dekorasi bunga segar, dan meja makan panjang yang cozy, hasil fotonya bisa jadi super vibes buat feed Instagram.

Buat Gen Z, momen langka ini tentu harus estetik. Jadi walaupun undangannya sedikit, suasananya tetap bisa jadi kenangan indah sekaligus konten kece buat diabadikan.

4. Lebih Santai dan Nggak Bikin Pengantin Lelah

Kita semua tahu, jadi pengantin di resepsi megah itu bukan main capeknya. Dari pagi sampai malam harus dandan, berdiri di pelaminan, senyum nonstop, lalu salaman sama ratusan tamu. Kadang malah nggak sempat makan sendiri.

Di intimate wedding, acaranya lebih fleksibel. Ada yang konsepnya garden dinner, ada juga yang semi piknik santai. Pengantin bisa ikut duduk, makan, bahkan ikutan nyanyi bareng band akustik. Jadi yang menikah juga beneran bisa menikmati momen spesial mereka, bukan sekadar jadi “tuan rumah” formal.

5. Lebih Jujur dan Penuh Makna

Gen Z cenderung lebih terbuka soal emosi. Buat mereka, pernikahan itu sakral, jadi mereka pengen momen itu dikelilingi orang yang benar-benar dekat, bukan sekadar undangan formalitas dari orang tua.

Dengan tamu yang lebih sedikit, acara jadi terasa lebih intim. Ada momen haru ketika orang tua memberikan restu, sahabat memberikan speech, sampai sesi pelukan penuh makna yang biasanya nggak bisa terjadi di pesta megah yang terlalu ramai.

6. Influenced by Media Sosial dan Publik Figur

Tren konsep intimate wedding sendiri makin viral gara – gara banyak publik figur yang pakai konsep ini. Misalnya, beberapa seleb muda Indonesia belakangan memilih acara pernikahan kecil dengan tamu terbatas, tapi vibes-nya super hangat dan penuh cinta. Dari situ, Gen Z jadi makin terinspirasi kalau ternyata “nggak perlu pesta besar untuk bisa punya pernikahan yang memorable.”

Jadi, Pernikahan Megah Bukan Lagi Impian Utama

Halaman: