zetizen

Generasi Mager: Hati-hati, Gaya Hidup Sedenter Bisa Bikin Penyakit Datang Lebih Cepat!

Life
Cewek Mager. Source: Unsplash by Resume Genius

Zetizen - Scroll TikTok berjam-jam, maraton drama Korea, sampai main game online tanpa henti sering dianggap cara terbaik melepas penat. Nggak salah sih, rebahan sesekali memang perlu buat istirahat.

Tapi masalahnya, kalau kebiasaan ini jadi gaya hidup utama, efek sampingnya bisa berbahaya. Fenomena ini dikenal dengan istilah sedentary lifestyle alias gaya hidup sedenter.

Gaya hidup ini makin marak di kalangan remaja. Apalagi dengan kemudahan teknologi yang bikin semua bisa dilakukan dari tempat tidur: belajar online, pesan makanan lewat aplikasi, bahkan belanja pun cukup dengan sentuhan jari.

Lama-lama tubuh jadi terbiasa untuk tidak bergerak. Padahal, tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk aktif. Tanpa aktivitas fisik yang cukup, organ tubuh nggak bisa bekerja dengan optimal.

Nah, biar makin jelas kenapa gaya hidup mager itu berbahaya, kenapa remaja harus peduli, dan bagaimana cara mengubah kebiasaan ini, yuk simak penjelasan berikut.

Bahaya di Balik Gaya Hidup Sedenter

Sekilas gaya hidup sedenter terlihat aman, tapi sebenarnya menyimpan banyak risiko. Jarang bergerak bikin kalori yang masuk nggak terbakar sempurna, sehingga lemak menumpuk dan risiko obesitas meningkat.

Kondisi ini bisa berlanjut ke diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung yang biasanya menyerang di usia dewasa, tapi kini mulai mengincar generasi muda.

Selain fisik, kesehatan mental juga bisa terganggu. Kurang aktivitas bikin aliran darah ke otak terhambat, sehingga konsentrasi gampang buyar, energi cepat habis, dan mood naik turun. Akhirnya, performa belajar atau kerja jadi ikut menurun.

Mengapa Remaja Harus Peduli?

Banyak remaja berpikir, “Ah, penyakit itu kan baru datang saat tua”. Faktanya, gaya hidup yang salah di usia muda bisa menimbulkan efek lebih cepat. Nggak jarang, remaja atau mahasiswa sudah mengalami berat badan berlebih, tekanan darah tinggi, atau gampang kelelahan meski aktivitasnya nggak terlalu padat.

Masa remaja seharusnya jadi fase emas untuk tumbuh dan berkembang. Kalau sejak dini tubuh sudah terbiasa mager, maka risiko kesehatan bakal menumpuk dan terasa saat memasuki usia produktif. Jadi penting banget buat remaja sekarang mulai peduli, supaya nggak menyesal di masa depan.

Cara Simple Biar Nggak Jadi Generasi Mager

Kabar baiknya, mengubah kebiasaan mager itu nggak sulit. Nggak harus langsung olahraga ekstrem, cukup mulai dari hal kecil. Jalan kaki 10-15 menit setiap hari bisa bikin tubuh lebih aktif.

Stretching ringan sebelum tidur atau setelah bangun membantu otot tetap lentur. Bahkan pilihan sederhana seperti naik tangga daripada lift bisa jadi cara efektif untuk melatih jantung.

Pada akhirnya, rebahan itu sah-sah saja, tapi jangan sampai tubuh jadi terbiasa mager setiap hari. Ingat, kesehatan adalah investasi jangka panjang.

Mulai sekarang, coba ubah pola hidup jadi lebih aktif dengan langkah kecil yang konsisten. Jadi, kamu pilih tetap jadi bagian dari Generasi Mager atau mulai upgrade diri ke Generasi Sehat?