.jpg&w=1200&q=75)
Sempat merasa ragu-ragu, hingga Fatma akhirnya memutuskan ikut. Mahasiswi yang baru saja lulus dengan predikat cumlaude dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga ini pun menjalani masa pemilihan dengan sungguh-sungguh. Saat pemilihan, Fatma mengakui banyak kandidat lain yang keren-keren. Tapi Fatma nggak gentar, "Saya hanya berusaha menunjukkan best version of me, bagaimana hasilnya? Saya terima saja yang penting sudah berusaha dan mencoba."
Harus optimis. Segala hal yang dijalani dengan sungguh-sungguh dan tulus pasti hasilnya juga baik. "Selalu berpikiran positif, sehingga yang kita lakukan juga bisa punya value yang positif," pesan Fatma.

BACA KOMENTAR HATERS UNTUK INTROSPEKSI DIRI
Jangan dikira Fatma nggak membaca comment-comment yang nyinyir ke dia. Haters paling doyan ubek-ubek segala cela. Mulai dari komen tentang fisik, outfit yang dikenakan, sampai aktivitas apa saja yang pernah Fatma lakukan. Tapi tenang, ada kalanya kamu butuh kok keberadaan haters seperti ini.
"Setiap komen selalu aku baca untuk introspeksi. Kalau omongan mereka ada benarnya aku terima dan jadi motivasi upgrade diri. Tapi kalau itu nggak sesuai dengan realita, ya di cuekin aja," lanjut Fatma menanggapi.
Beberapa hal yang sering dikomentari oleh haters Fatma biasanya tentang pose, pemilihan outfit, cara bicara dll. Berkat komentar-komentar tersebut, Fatma semakin semangat untuk meng-upgrade diri. Kritik yang membangun perlu didengarkan, kalaupun kritikannya menjatuhkan ya harus dibuat membangun. Seperti logam, semakin dibakar dan ditempa maka hasilnya akan semakin memuaskan. Yang terpenting, kita harus tetap baik dengan orang lain. Bukan hanya untuk kebutuhan pencitraan di media. Tapi juga dalam kehidupan nyata.
GAGAL ITU PERLU. . .
Ada satu cerita unik dibalik terpilihnya Fatma Ayu sebagai Putri Indonesia Jawa Timur 2017. Sebelum ajang ini berlangsung, Fatma berencana mendaftar short course untuk mempelajari hukum di Belanda. Sayang, hal itu tidak berjalan mulus. Fatma telat memasukkan berkas administrasinya. Dia pun gagal mengejar kesempatan tersebut. Kemudian, dia mengikuti ajang pemilihan Wajah Femina. Untuk kedua kalinya, Fatma gagal meraih impiannya.
Hingga ia memutuskan mendaftar di ajang Putri Indonesia 2017. Diluar dugaan, namanya keluar sebagai pemenang. Dari kisah Fatma Ayu, kita bisa belajar bahwa keterbatasan dan kegagalan bukanlah halangan meraih mimpi. Dalam kehidupan, kegagalan pasti akan menghampiri. Namun, kita harus terus berjuang karena akan ada hasil yang setimpal. Gagal itu perlu sebagai pengingat bahwa kita ini tidak boleh tinggi hati dan merasa serba sempurna.
“Di saat kamu punya kesempatan menjadi luar biasa, buat apa hanya menarget diri menjadi seseorang yang biasa-biasa saja?” pungkas Fatma menutup sesi photoshoot bersama Zetizen Surabaya.

THE QUEEN: Champagne Gown dengan cutting sleveless halter neck koleksi Karla Jasmina terlihat sangat elegan dan berpadu sempurna dengan karakter wajah Fatma Ayu.
Setelah terpilih sebagai perwakilan Jawa Timur untuk maju di ajang Putri Indonesia 2017, ia akan melanjutkan langkahnya. Hari ini (21/03), alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu menjalani masa karantina. Sesi tersebut berlangsung selama sepuluh hari hingga malam grand final pada 31 Maret. Selamat berjuang Fatma!