
3. Kurang Tidur pada Malam Sebelumnya
Jika kamu hanya tidur 4 jam pada malam sebelumnya karena begadang menonton anime atau scrolling TikTok, tidak heran makan siang memicu “shutdown” otomatis.
Contoh Sehari-hari yang Bisa kamu Rasakan!
kamu sedang mengikuti kelas online pukul 2 siang, dosen sedang menjelaskan sesuatu dengan detail, tapi kamu kesulitan untuk tetap terjaga.
Setelah makan bersama teman-teman di mal, kamu berencana untuk terus berbelanja, tapi tubuh kamu hanya ingin pulang dan tidur.
Tips untuk Menghindari Rasa Mengantuk Setelah Makan (Tidak Ada Lagi Rasa Mengantuk Setelah Makan!) Untuk tetap produktif, coba tips berikut:
Makan dalam Porsi Sedang. Jangan makan berlebihan. Ingat, makan secukupnya untuk energi, bukan untuk membuat kamu mengantuk.
Pilih Karbohidrat Kompleks. Beras merah, oatmeal, atau kentang rebus menstabilkan kadar gula darah dan memberikan energi yang berkelanjutan.
Tingkatkan Konsumsi Sayuran dan Serat. Ini memudahkan pencernaan dan membuat tubuh terasa lebih ringan.
Minum Air. Terkadang rasa lemas bukan karena kantuk, tapi dehidrasi.
Tetap Aktif Setelah Makan. Jalan-jalan sebentar, naik tangga, atau sekadar meregangkan tubuh.
Dapatkan Cukup Tidur di Malam Hari. Jika kualitas tidur kamu baik, efek kantuk setelah makan akan berkurang secara signifikan.
Beberapa negara sebenarnya menganggap rasa kantuk setelah makan siang sebagai bagian dari budaya mereka. Misalnya, di Spanyol, ada tradisi “siesta”, yaitu tidur sebentar setelah makan. Jadi, jika kamu sering merasa kantuk setelah makan, kamu bisa mengatakan bahwa kamu “sangat Spanyol”!
Intinya, merasa mengantuk setelah makan adalah hal yang normal, tetapi jika mulai mengganggu aktivitas kamu, kamu perlu menyesuaikan kebiasaan makan dan gaya hidup kamu. Jadi, kerja mata kamu tiba-tiba mulai “melawan gravitasi” setelah makan, jangan panik. Ingat saja, tubuh kamu sedang berkata: “Bro, aku butuh recharge cepat.”