
Zetizen - Buat banyak orang, minum teh setelah makan itu udah kayak ritual wajib. Bayangin saja, habis makan siang berat atau ngemil sore, segelas teh hangat bisa langsung bikin mood naik, pikiran lebih rileks, dan momen santai jadi terasa lengkap.
Aromanya harum, rasa hangatnya menenangkan dan sensasi teh yang menyelimuti tenggorokan bikin semua terasa sempurna. Rasanya sulit menolak godaan secangkir teh hangat, apalagi sambil duduk santai sambil ngobrol atau scroll media sosial.
Tapi, di balik kenikmatan itu, ada fakta kecil yang sering luput dari perhatian banyak orang minum teh tepat setelah makan bisa mengganggu penyerapan zat besi dari makanan.
Hal ini nggak cuma soal kesehatan serius seperti anemia, tapi juga soal bagaimana tubuh kita menyerap nutrisi penting dari makanan sehari-hari. Jadi, buat kamu yang suka langsung menyeruput teh setelah makan, ada baiknya tahu fakta di balik kebiasaan ini.
Teh dan Zat Besi: Fakta yang Perlu Diketahui
Teh, terutama teh hitam dan teh hijau, mengandung senyawa yang disebut tanin. Tanin ini bertanggung jawab pada rasa pahit khas teh, tapi di sisi lain, tanin bisa mengikat zat besi non heme yaitu zat besi yang berasal dari makanan nabati seperti bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, dan beberapa jenis sereal.
Akibatnya, tubuh jadi lebih sulit menyerap zat besi tersebut, padahal zat besi penting untuk membentuk sel darah merah, menjaga energi, dan mendukung metabolisme tubuh. Bagi orang sehat dengan pola makan seimbang, efek ini mungkin nggak terlalu terasa.
Tapi bagi mereka yang sering anemia, kekurangan zat besi, atau pola makannya kurang bervariasi, kebiasaan minum teh langsung setelah makan bisa membuat tubuh kesulitan menyerap nutrisi yang dibutuhkan.
Efek Lain yang Bisa Muncul
Selain berpotensi menurunkan penyerapan zat besi, kebiasaan minum teh tepat setelah makan kadang bisa membuat perut terasa kembung atau nggak nyaman. Beberapa orang bisa merasakan mual ringan, apalagi jika teh diminum panas dan pekat.
Jika ditambah gula berlebih, pencernaan bisa terasa lebih berat, bahkan beberapa orang mungkin mengalami sedikit sensasi “full” yang mengganggu kenyamanan.
Meski begitu, efek-efek ini nggak selalu sama untuk semua orang. Ada yang bisa langsung merasa nyaman setelah minum teh, tapi ada juga yang baru sadar setelah beberapa waktu bahwa tubuhnya terasa kurang optimal.
Jadi, meskipun sensasi teh hangat terasa menyenangkan, tubuh kita tetap butuh waktu untuk menyerap nutrisi dari makanan yang baru saja dikonsumsi.
Cara Tetap Nikmati Teh Tanpa Mengganggu Nutrisi
Biar tetap bisa menikmati secangkir teh hangat setelah makan tanpa mengganggu penyerapan nutrisi, cara paling gampang adalah memberi jeda sekitar 30-60 menit setelah makan sebelum minum teh. Dengan begitu, tubuh punya waktu menyerap zat besi dari makanan nabati yang baru dikonsumsi.
Selain itu, memilih teh yang tidak terlalu pekat atau tanpa kafein juga membantu menjaga kenyamanan lambung. Menunggu beberapa saat sebelum menyeruput teh justru bisa membuat momen lebih santai dan mindful.
Kamu bisa sambil ngobrol ringan, scroll media sosial, atau menikmati camilan kecil sambil menunggu teh agak hangat. Dengan cara ini, tubuh tetap sehat, nutrisi terserap, dan ritual teh tetap jadi momen menyenangkan yang ditunggu-tunggu
Minum teh setelah makan memang nikmat dan menenangkan, tapi tubuh juga butuh waktu untuk menyerap nutrisi penting, terutama zat besi. Jadi, meski tergoda buat langsung menyeruput secangkir teh hangat, sedikit kesabaran bisa bikin tubuh tetap sehat, energi tetap terjaga, dan ritual teh terasa lebih spesial. Dengan begini, teh nggak cuma jadi teman santai, tapi juga mendukung gaya hidup sehat sehari-hari.