
Zetizen - Pernah nggak sih kamu lagi di luar rumah, panas terik, haus banget, lalu buru-buru beli minuman kemasan dan langsung diteguk sambil berdiri? Atau mungkin habis olahraga di sekolah, kamu langsung minum air dari botol tanpa sempet duduk dulu?
Buat sebagian besar orang, minum sambil berdiri udah jadi hal biasa yang sering dilakukan tanpa dipikir panjang. Toh, tujuannya cuma buat menghilangkan haus, kan?
Tapi ternyata, kebiasaan sederhana ini menyimpan cerita lain yang jarang kita sadari. Dari kecil, mungkin kamu sering dengar orang tua atau guru bilang, “kalau minum jangan sambil berdiri, nanti sakit perut.”
Kadang kita menganggapnya cuma mitos atau sekadar aturan sopan santun. Padahal, ada penjelasan psikologis, medis dan budaya di balik larangan itu. Bahkan, beberapa penelitian modern juga membahas soal efeknya pada sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Nah, biar nggak penasaran, yuk kita bahas lebih dalam tentang dampak minum sambil berdiri. Apakah benar bisa bikin sakit? Atau sebenarnya cuma mitos turun-temurun aja?
Lebih dari Sekadar Etika
Kalau ditarik ke belakang, budaya kita banyak mengajarkan etika makan dan minum, termasuk larangan minum sambil berdiri. Dalam masyarakat Jawa, Sunda, hingga Bugis misalnya, aturan ini dianggap bagian dari tata krama.
Orang yang minum sambil berdiri sering dinilai terburu-buru, nggak sopan, bahkan nggak menghargai makanan atau minuman yang dikonsumsi. Tapi seiring waktu, aturan ini ternyata punya sisi lain yang lebih ilmiah. Jadi, bukan cuma soal terlihat sopan, tapi juga menyangkut cara tubuh bekerja saat kita minum.
Dampaknya buat Pencernaan
Saat kita berdiri dan minum, cairan akan masuk ke tubuh dengan cepat. Aliran yang terlalu deras bisa bikin perut jadi terasa kembung, bahkan kadang memicu rasa nggak nyaman di lambung.
Otot-otot di sekitar pencernaan pun kurang bisa rileks karena tubuh dalam posisi tegak, sehingga penyerapan cairan jadi kurang optimal. Itulah kenapa kadang setelah minum sambil berdiri, kita merasa lebih cepat kebelet buang air kecil atau malah perut terasa begah.
Risiko Asam Lambung Naik
Buat kamu yang punya masalah asam lambung, kebiasaan minum sambil berdiri bisa jadi musuh dalam diam. Posisi berdiri bikin cairan mengalir dengan cepat, tapi nggak terkontrol dengan baik.
Akibatnya, tekanan pada lambung bisa meningkat dan memicu refluks atau naiknya asam lambung. Gejalanya macam-macam, mulai dari mual, nyeri ulu hati, sampai rasa terbakar di dada. Jadi, kalau kamu punya riwayat maag atau GERD, kebiasaan kecil ini bisa memperparah kondisi.
Kenapa Duduk Lebih Baik?
Minum sambil duduk bikin tubuh lebih tenang, organ pencernaan lebih rileks, dan proses penyerapan cairan lebih maksimal. Duduk juga membantu mengurangi risiko tekanan berlebihan di lambung.
Makanya, banyak ahli kesehatan menyarankan kita untuk selalu duduk saat minum. Selain lebih menyehatkan, kebiasaan ini juga bisa jadi bentuk mindfulness atau kesadaran sederhana kita belajar menikmati setiap tegukan air dengan lebih tenang, bukan sekadar melepas haus.
Ternyata benar, nasihat orang tua buat nggak minum sambil berdiri nggak bisa dianggap remeh. Ada alasan kesehatan yang mendukung larangan itu. Jadi, lain kali kalau kamu lagi kehausan, coba tahan sebentar, cari tempat duduk, lalu minumlah dengan tenang.
Sepele sih, tapi bisa bikin tubuh lebih nyaman dan sehat dalam jangka panjang. Ingat, nggak semua kebiasaan kecil itu tanpa arti kadang justru hal-hal sederhana lah yang punya dampak besar buat hidup kita.