
Zetizen - Siapa yang nggak kenal bawang? Hampir semua masakan Indonesia pasti pakai bumbu dapur yang satu ini. Dari tumisan sederhana, nasi goreng, sampai sambal pedas favorit anak kos, rasanya nggak lengkap kalau tanpa bawang. Bahkan, aroma bawang yang digoreng aja sudah bikin perut keroncongan. Tapi, di balik nikmatnya bawang, ada pertanyaan yang sering bikin orang penasaran, Benarkah makan bawang bisa bikin bau badan?
Topik ini sering jadi bahan obrolan ringan di meja makan atau bahkan bercandaan antar teman. Misalnya, ada yang bilang, “Jangan kebanyakan makan bawang, nanti bau keteknya makin nyengat!” Tapi, benarkah begitu faktanya? Ternyata jawabannya nggak sesederhana itu, lho. Yuk, kita bedah sama-sama!
Kenapa Bawang Dianggap Bisa Bikin Bau Badan?
Bawang memang punya reputasi unik. Kandungan utamanya adalah senyawa sulfur, yaitu zat yang bisa menimbulkan aroma khas. Ketika tubuh mencerna bawang, senyawa ini akan dipecah dan bisa keluar lewat keringat atau napas. Inilah yang sering bikin orang mengira kalau bawang adalah penyebab utama bau badan.
Menurut laman liputan6.com ada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Microbiome pada Januari 2015 menemukan bahwa ada orang-orang tertentu yang memiliki bakteri kulit khusus. Bakteri inilah yang membuat aroma keringat mereka mirip dengan bau bawang.
Semakin banyak berkeringat, semakin kuat juga aroma yang muncul. Menarik, kan? Jadi sebenarnya, bukan semata-mata bawangnya yang salah, tapi interaksi antara senyawa dari bawang dan bakteri di kulit.
Kata Dokter, Semua Kembali ke Diri Kita
Nah, biar lebih jelas, mari kita intip pendapat dokter. Menurut dr. Armansjah Dara Sjahrudin, SpKK, MKes, seorang spesialis kulit, bawang atau makanan lain bisa memicu bau badan sangat bergantung pada diri masing-masing.
“Semua rempah pasti akan menghasilkan bau, tergantung badan manusia itu sendiri. Badan manusia kan berbeda-beda ya metabolismenya,” jelas dr. Dara.
Lebih lanjut, beliau juga menekankan bahwa faktor kehigienisan seseorang memegang peran penting. Bukan cuma soal seberapa banyak bawang yang dimakan, tapi bagaimana kita menjaga kebersihan tubuh, merawat kulit, dan mengatur pola makan.
Jika seseorang jarang mandi, malas mengganti baju setelah berkeringat atau bahkan tidak merawat kelembapan kulit, maka peluang munculnya bau badan akan semakin besar dengan atau tanpa bawang sekalipun.
Jadi, Bawang Bukanlah Musuh
Banyak orang buru-buru menyalahkan bawang ketika merasa bau badan makin menyengat. Padahal, sebenarnya bawang punya banyak manfaat buat tubuh.
Misalnya bawang putih yang dikenal sebagai antibiotik alami yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara bawang merah sering digunakan untuk membantu meredakan flu. Jadi, alih-alih menghindari bawang sepenuhnya, lebih baik kita tahu cara mengelola dampaknya.
Kalau kamu termasuk orang yang merasa bau badan muncul setelah makan bawang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jangan lupa mandi setelah beraktivitas berat.
Gunakan deodorant atau antiperspiran yang sesuai dengan kondisi kulitmu.
Perbanyak minum air putih untuk membantu tubuh membuang zat sisa lewat urine, bukan hanya lewat keringat.