
Zetizen - Bayangin kalau suatu pagi kamu bangun, buka HP, dan tiba-tiba semua aplikasi nggak bisa diakses. Instagram stuck, TikTok kosong, bahkan Google nggak bisa dibuka. Skenario ini mungkin terdengar kayak film fiksi ilmiah, tapi buat Gen Z, itu bisa jadi salah satu ketakutan terbesar. Soalnya, generasi ini tumbuh bareng teknologi, sampai-sampai dunia digital udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Gen Z mereka yang lahir sekitar tahun 1997 sampai 2012 sering disebut sebagai Generasi Digital. Julukan ini nggak datang begitu saja. Generasi sebelumnya masih harus beradaptasi sama internet, sementara Gen Z udah melek teknologi sejak usia dini. Mereka belajar, bermain, bahkan membangun identitas lewat dunia maya. Tapi, pertanyaan menariknya apa mereka bisa hidup tanpa internet?
Hidup di Antara Dua Dunia
Yang bikin Gen Z beda adalah cara mereka tumbuh di dua dunia sekaligus. Dunia nyata tetap ada: sekolah, nongkrong, kegiatan ekstrakurikuler, atau main bareng teman. Tapi di sisi lain, ada dunia maya yang sama pentingnya. Identitas mereka di Instagram, TikTok, atau game online bisa punya pengaruh besar pada cara orang lain melihat mereka.
Internet Sebagai “Napas” Kehidupan
Sulit dipungkiri, internet udah jadi bagian penting dari hidup Gen Z. Dari bangun tidur, mereka langsung cek notifikasi, lihat pesan WhatsApp, atau buka FYP TikTok. Saat sekolah atau kuliah, mereka pakai Google buat cari referensi, Zoom buat kelas online, dan Canva buat bikin presentasi. Di waktu senggang, mereka nonton YouTube, dengerin Spotify, atau sekadar scroll timeline. Bahkan belanja sampai bayar jajan pun bisa lewat aplikasi.
Kalau ditotal, rata-rata screen time anak Gen Z bisa mencapai lebih dari 7 jam per hari. Itu artinya, hampir sepertiga hidup mereka dihabiskan di depan layar. Bagi mereka, dunia digital udah sama vitalnya dengan dunia nyata.
Sisi Keren Jadi Generasi Digital
Julukan Generasi Digital memang punya sisi positif. Kreativitas Gen Z nggak bisa diremehkan. Banyak tren lahir dari tangan mereka mulai dari dance challenge viral, meme receh yang bikin ngakak, sampai gaya fashion unik yang akhirnya jadi arus utama. Dunia digital kasih ruang buat mereka jadi kreatif tanpa batas.
Selain itu, Gen Z juga dikenal punya wawasan luas. Dengan internet, mereka bisa tahu apa yang sedang terjadi di belahan dunia lain dalam hitungan detik. Mereka peduli sama isu global seperti perubahan iklim, kesehatan mental, dan kesetaraan. Internet bikin mereka lebih mudah untuk bersuara, lebih gampang terhubung dengan komunitas, dan lebih berani mengungkapkan pendapat.
Tantangan yang Nggak Bisa Diabaikan
Meski terdengar keren, hidup serba digital juga punya sisi gelap. Ketergantungan internet bisa bikin Gen Z susah fokus. Lagi ngerjain tugas, tiba-tiba tergoda buka TikTok sebentar yang akhirnya jadi satu jam. Atau pas nongkrong, tangan nggak bisa lepas dari HP karena takut ketinggalan notifikasi.
Fenomena FOMO alias fear of missing out juga sering muncul. Nggak update tentang tren terbaru bisa bikin sebagian orang merasa nggak nyambung. Media sosial yang penuh dengan postingan kehidupan sempurna orang lain pun kadang bikin Gen Z merasa insecure. Itu sebabnya, meski punya banyak kelebihan, hidup di era digital juga membawa risiko terhadap kesehatan mental.
Bisa Nggak Sih Hidup Tanpa Internet?
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah kalau internet tiba-tiba hilang, apakah Gen Z bisa survive? Jawabannya mungkin bisa, tapi tentu nggak mudah karena internet udah terlalu melekat dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Generasi yang Paling daptif
Hal menariknya, meski sering dicap nggak bisa banget lepas dari HP, Gen Z justru dikenal sebagai generasi yang paling fleksibel. Mereka terbiasa beradaptasi cepat dengan perubahan zaman. Saat pandemi memaksa semua orang belajar dan bekerja dari rumah, Gen Z justru lebih siap karena mereka udah terbiasa dengan teknologi.
Dan ketika tren offline mulai balik lagi misalnya festival musik, traveling, atau kegiatan komunitas Gen Z juga nggak ketinggalan. Mereka bisa nyaman di dua dunia sekaligus. Inilah yang bikin mereka istimewa meskipun sangat digital, mereka juga punya kemampuan untuk kembali ke dunia nyata kapan pun dibutuhkan.
Fun Fact Tentang Gen Z
Menariknya, survei internasional menunjukkan bahwa Gen Z adalah generasi yang paling sadar pentingnya keseimbangan hidup digital. Banyak di antara mereka yang merasa terlalu lama online bisa bikin stres, sehingga mereka mencari cara untuk mengontrol penggunaan internet. Artinya, meski internet udah jadi napas, mereka tetap berusaha nggak ketergantungan sepenuhnya.
Gen Z memang pantas disebut sebagai Generasi Digital. Mereka lahir dan besar dengan internet sebagai bagian dari keseharian. Dunia digital buat mereka bukan cuma hiburan, tapi juga ruang untuk belajar, berkreasi, bekerja, bahkan memperjuangkan isu-isu penting.
Namun, di balik semua itu, Gen Z juga punya kesadaran baru bahwa dunia nyata tetap nggak bisa digantikan. Mereka paham kalau internet adalah alat, bukan tujuan. Dan di situlah letak keunikan mereka Gen Z bukan hanya generasi digital, tapi juga generasi adaptif yang tahu kapan harus online, kapan harus offline.