
Zetizen - Penyakit menular tidak hanya disebabkan oleh faktor biologis, tetapi juga dipicu oleh perilaku dan kondisi lingkungan yang kurang sehat. Pencegahan dini menjadi kunci untuk menekan penyebarannya, salah satunya dengan membentuk pola pikir bahwa penyakit dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan lingkungan yang sehat.
Melihat kondisi lingkungan di Kelurahan Srondol Wetan yang sebagian rumah masih memiliki ventilasi kurang memadai, air yang kurang jernih, serta pencahayaan minim, mahasiswa Tim 110 KKN Tematik Undip 2025 menggagas program edukasi “Mencegah Penyakit Menular melalui Psikologis yang Sehat dan Dapur yang Bersih.”
Program ini bertujuan mencegah penyakit seperti diare dan tifus yang rentan menyerang balita dan berpotensi memperburuk stunting. Kegiatan dilaksanakan pada 1 Agustus 2025 di Balai RT 8 RW 2 dengan melibatkan perwakilan ibu-ibu PKK dari setiap RT.
Edukasi dibagi menjadi dua topik, diantaranya
Mahasiswa Program Studi Psikologi, Guhita Primadesy, membahas environmental stress dan Health Belief Model untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana faktor psikologis mempengaruhi perilaku sehat.
Peserta diajak memahami bahwa persepsi risiko dan manfaat dapat mendorong kebiasaan menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sebagai penunjang kesehatan mental.
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Setyaningsih Rosita Dewi, memberikan materi tentang higienitas dapur dan peralatan makan. Edukasi mencakup identifikasi area rawan bakteri, cara mencuci peralatan dapur dengan benar, serta pencegahan keberadaan hewan penyebar penyakit seperti kecoa dan tikus.
Sebagai solusi alami, peserta diperkenalkan pembuatan pengusir kecoa dari bubuk daun salam segar yang dibagikan dalam kantong teh berisi 10 gram.
Respon peserta sangat positif. Mereka aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan rumah. Beberapa perwakilan RT menyampaikan bahwa masih banyak warga yang belum menyadari zona bakteri pada spons cuci piring sehingga spons masih direndam dalam air sabun tanpa menggantinya secara rutin.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa memberikan saran untuk memperbaiki kebiasaan yang belum sesuai serta memberikan apresiasi kepada peserta yang telah menerapkan perilaku menjaga kebersihan dengan benar.
Sebagai bentuk dukungan, setiap peserta mendapatkan mini kit berisi hand sanitizer, tisu, dan benih lavender untuk mendorong kebiasaan menjaga kebersihan sekaligus memperindah lingkungan. Di akhir sesi, para perwakilan RT berkomitmen untuk menyebarkan informasi ini kepada warga lain di tingkat RT.