zetizen

Cegah Stunting Sejak Dini, Tim KKN 110 Undip Gelar Skrining Kesehatan Ibu dan Balita di Srondol Wetan melalui program Mini Klinik

Campus
Mahasiswa melakukan pengukuran antropometeri pada ibu dan anak

Zetizen - Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh merupakan bagian penting dalam upaya pencegahan stunting. Di wilayah Kelurahan Srondol Wetan, kegiatan posyandu telah rutin berjalan dan berpotensi besar sebagai titik awal deteksi dini masalah gizi dan kesehatan anak.

Namun, masih terdapat ruang untuk optimalisasi pemeriksaan, terutama dalam pengukuran antropometri lengkap, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas (LILA), dan lingkar kepala serta skrining awal tanda-tanda anemia dan infeksi ringan.

Demi mendukung hal tersebut, dibutuhkan program mini klinik yang bersifat komprehensif dan edukatif agar orang tua dapat memperoleh informasi yang lebih utuh mengenai status kesehatan anak dan pentingnya pemantauan tumbuh kembang secara berkala.

Sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, tiga mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Diponegoro, Sheila Ajeng Rahmaditya, Qlaziesco Qievziliano, dan Haifa Syafakillah merancang program Mini Klinik yang bertujuan mendeteksi dini masalah kesehatan pada balita stunting dan pengasuhnya.

Kegiatan ini meliputi pemeriksaan antropometri pada ibu berupa pengukuran berat badan dan tinggi badan serta pemeriksaan tekanan darah, gula darah, juga pengecekan kadar hemoglobin (Hb). Sementara pada anak dilakukan pemeriksaan antropometri lengkap, meliputi berat badan, tinggi badan, usia, lingkar lengan atas (LILA), dan lingkar kepala.

Seluruh hasil pemeriksaan kemudian dipetakan ke dalam kurva pertumbuhan WHO sebagai acuan status gizi. Berdasarkan hasil skrining tersebut dilanjutkan edukasi kepada para ibu untuk memberikan pemahaman tentang kondisi kesehatan serta langkah perbaikan yang dapat dilakukan.

Program Mini Klinik ini dilaksanakan melalui kunjungan ke 9 dari 10 balita yang tercatat memiliki balita stunting. Sebanyak 9 balita dan 8 pengasuh balita memperoleh manfaat langsung dari kegiatan ini.

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kondisi kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius, antara lain 2 pengasuh berstatus underweight, 2 pengasuh mengalami anemia, 2 pengasuh terdeteksi hipertensi, dan 2 pengasuh lainnya mengalami obesitas. Dari kelompok anak ditemukan 9 balita dengan perawakan pendek, 1 balita sangat pendek, dan 3 balita dengan berat badan kurang.

Temuan ini menjadi dasar penting untuk tindak lanjut intervensi gizi dan kesehatan yang lebih intensif pada tingkat keluarga dan komunitas guna mengatasi stunting secara efektif.

Mahasiswa berharap dengan dilakukannya skrining kesehatan pada ibu dan anak melalui program Mini Klinik ini, para ibu dan anak dapat menjadi lebih sadar (aware) akan pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak serta kesehatan secara menyeluruh.

Dengan pemahaman yang lebih baik ditargetkan para orangtua dapat melakukan tindakan pencegahan sejak dini dan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat demi mendukung perkembangan anak secara optimal dan mencegah berbagai masalah kesehatan di masa depan.