Zetizen - Dalam dunia pengembangan diri dan produktivitas, James Clear dikenal luas lewat bukunya Atomic Habits yang mengupas tuntas bagaimana kebiasaan kecil dapat membawa perubahan besar dalam hidup.
Salah satu konsep yang ia kenalkan dan sangat populer adalah habit stacking atau penumpukan kebiasaan. Metode ini membantu seseorang membentuk kebiasaan baru dengan cara yang lebih mudah dan efektif.
Artikel ini akan mengupas apa itu habit stacking, mengapa penting, siapa yang cocok menggunakannya, serta cara praktis menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Habit stacking adalah teknik mengaitkan kebiasaan baru dengan kebiasaan yang sudah ada sehingga kebiasaan baru tersebut lebih mudah untuk dilakukan secara konsisten.
James Clear menjelaskan bahwa otak manusia lebih mudah menerima dan mengingat kebiasaan baru jika dikaitkan dengan rutinitas yang sudah melekat dalam keseharian. Contohnya, jika kamu sudah terbiasa menyikat gigi setiap pagi, kamu bisa menumpuk kebiasaan baru seperti meditasi singkat selama dua menit tepat setelah menyikat gigi.
Dengan cara ini, kebiasaan baru mendapat “penanda” atau cue yang jelas dari kebiasaan lama. Seringkali orang merasa sulit membentuk kebiasaan baru karena harus mengubah pola lama secara drastis.
Habit stacking mengurangi resistensi tersebut dengan memanfaatkan kebiasaan yang sudah melekat sehingga lebih mudah diintegrasikan ke dalam rutinitas harian. Menurut penelitian yang dikutip oleh James Clear, kebiasaan yang dibangun dari rangkaian rutinitas yang sudah ada memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi.
Hal ini karena otak secara otomatis terhubung pada rangkaian perilaku yang familiar, sehingga kebiasaan baru menjadi lebih natural dan bertahan lama.
Metode ini cocok bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hidup lewat perubahan kecil dan bertahap, seperti pelajar yang ingin membentuk kebiasaan belajar rutin, pekerja yang ingin menambah aktivitas olahraga, atau siapapun yang ingin lebih produktif tanpa merasa terbebani.
Habit stacking ala James Clear adalah strategi praktis yang memudahkan proses perubahan perilaku dengan menghubungkan kebiasaan baru pada rutinitas lama. Sumber : Getty Images
Terutama bagi mereka yang merasa sulit memulai kebiasaan baru secara langsung, habit stacking memberikan pendekatan yang realistis dan mudah diterapkan.
James Clear memberikan formula sederhana: “Setelah [kebiasaan lama], saya akan [kebiasaan baru].” Contohnya:
Setelah saya membuat kopi pagi, saya akan menulis jurnal selama 5 menit.
Setelah saya menyalakan komputer, saya akan membaca artikel pengembangan diri selama 10 menit.
