zetizen

85% Pemain Judi Online Pria, Rata-rata 35 Tahun ke Atas: Sosialisasi “Judi Pasti Rugi” Digelar di CFD Darmo

News
Judi Pasti Rugi

Zetizen – Minggu pagi (21/9), kawasan Car Free Day (CFD) Darmo selalu jadi magnet warga Surabaya. Ada yang jogging sambil dengerin playlist hits, ada yang gowes bareng komunitas, sampai yang hunting jajanan sehat buat sarapan. Tapi, di tengah riuhnya aktivitas itu, ada satu spot yang bikin orang berhenti, nengok, bahkan ikut nimbrung: kampanyeJudi Pasti Rugi.”

Sosialisasi ini digelar buat ngingetin masyarakat tentang bahaya judi online yang makin hari makin marak. Nggak bisa dipungkiri, kemudahan akses internet bikin aktivitas judi pindah dari meja kasino ke genggaman tangan. Semua serba instan, tinggal klik dan transfer. Tapi, efeknya? Nggak main-main.

Data yang Bikin Kaget

Berdasarkan temuan terbaru, 85% pemain judi online adalah laki-laki, dengan rata-rata usia 35 tahun ke atas. Yang lebih bikin prihatin, sebagian besar pelaku datang dari kalangan menengah ke bawah. Harapan menang besar sering kali jadi alasan, tapi kenyataannya justru berakhir dengan kerugian finansial.

Fenomena ini nunjukkin kalau judi online bukan sekadar permainan iseng, tapi udah jadi masalah sosial serius. Dampaknya nggak cuma ke kantong, tapi juga ke keluarga, pekerjaan, bahkan kesehatan mental.

Edukasi dengan Cara Anti-Bosan

Kalau biasanya kampanye bahaya judi cuma lewat spanduk atau brosur kaku, tim sosialisasi di CFD Darmo kali ini beda. Mereka hadir dengan gaya yang lebih kreatif: poster berilustrasi kece, kuis interaktif berhadiah kaos bertuliskan "Judi Pasti Rugi", sampai sesi diskusi bareng psikolog.

“Supaya pesannya nyampe, kita harus pakai cara yang lebih relate sama masyarakat. Kalau terlalu formal, orang biasanya cuek,” ujar Irwan Gopay

Bener aja, banyak pengunjung CFD yang awalnya cuma lewat, akhirnya berhenti buat ikut kuis. Ada juga yang selfie bareng poster bertuliskan “Judi Pasti Rugi!” buat dipajang di Instagram story mereka.

Bahaya Judi Online Buat Generasi

Meski mayoritas pemain judi online adalah pria dewasa, generasi muda juga rentan jadi korban. Dengan smartphone yang hampir nggak pernah lepas dari tangan, akses ke situs judi makin gampang. Kalau nggak ada edukasi sejak dini, generasi muda bisa ikut kecemplung.

Dampaknya nyata banget: ada yang sampai rela minjem uang demi main judi online. Ada juga cerita rumah tangga retak gara-gara salah satu anggota keluarga kecanduan judi. Dari situ terlihat kalau kampanye pencegahan itu penting banget.

Satu Langkah, Selamatkan Generasi

Lewat kampanye ini, para relawan pengen nunjukkin kalau langkah kecil bisa punya dampak besar. Edukasi publik lewat CFD jadi cara efektif buat ngasih pesan ke banyak orang dalam suasana santai.

“Kita percaya, semakin banyak orang yang sadar, semakin kecil peluang judi online buat berkembang. Ini soal selamatkan generasi, biar nggak terjebak ke lingkaran setan yang merugikan,” tutup Irwan.

Jadi, buat kamu yang masih mikir judi online itu jalan pintas buat kaya, coba pikir lagi. Nyatanya, judi pasti rugi. Daripada buang-buang waktu dan uang, mending fokus ke hal-hal positif yang bikin hidup lebih sehat, produktif, dan berarti.