Zetizen - Bagaimana rasanya jatuh cinta sama seseorang yang sebenarnya nggak bisa kamu miliki?
Pasti rasanya campur aduk banget ya, antara berharap dan harus rela melepaskan. Nah, lagu “Lantas” dari Juicy Luicy ini pas banget untuk menggambarkan suasana itu.
Lagu ini menceritakan tentang konflik batin saat cinta datang di waktu yang salah, untuk orang yang salah, sampai bikin hati susah move on dan penuh luka
Sejak dirilis pada tahun 2020 sebagai bagian dari album Sentimental, lagu ini langsung digemari banyak pendengar. Kini, “Lantas” bahkan berhasil masuk dalam daftar Top 50 Spotify, membuktikan popularitasnya yang terus naik.
Cinta Datang Di Waktu Yang Salah, Untuk Orang Yang Tak Bisa Dimiliki
Waktu dan pada siapa kita jatuh cinta memang nggak pernah bisa diprediksi. Tapi rasanya jadi jauh lebih rumit saat cinta itu datang di waktu yang salah dan untuk orang yang salah, karena dia sudah punya pasangan.
Lagu Lantas dari Juicy ini menceritakan dilema itu dengan sangat nyata. Jatuh cinta pada orang yang tak bisa dimiliki membuat hati merasa terjebak dan kesepian.
Perasaan yang begitu besar tapi nggak punya ruang untuk tumbuh dan pada akhirnya cuma bisa kamu simpan, serta berharap waktu bisa menyembuhkan, meskipun itu nggak mudah.
Relate Buat Yang Pernah Jadi Pihak Ketiga Tanpa Niat
Lagu ini juga sangat relate buat kamu yang nggak sengaja jadi pihak ketiga. Nggak ada niat buat nyakitin siapa pun, tapi perasaan kadang muncul tanpa diundang.
Awalnya kamu cuma jadi tempat cerita, lama-lama nyaman, dan mulai muncul harapan, tapi kamu segera disadarkan, bahwa kamu bukan jadi bagian. Rasa bersalah pasti ada karena kamu tahu bukan yang utama dan bahkan bukan siapa-siapa.
Lirik seperti “lantas mengapa kau dekati aku, kalau kau tak bisa tinggalkan dia?” jadi suara hati orang-orang yang merasa terjebak di antara cinta dan kesetiaan. Hubungan yang nggak jelas ini bikin sakit hati dan susah banget untuk disembuhkan.
Sadar Hubungan Salah, Tapi Sulit Melepaskan
Paling berat adalah saat kamu sudah sadar kalau hubungan itu salah, tapi susah banget buat melepaskan. Kamu mungkin sering bilang “harusnya pergi,” tapi hati tetap ingin bertahan.
Lantas dengan jujur menggambarkan rasa itu, rasa takut kehilangan, munculnya harapan dan usaha untuk bertahan meski tahu semuanya berakhir dengan luka yang tak bisa diucapkan.
