
Zetizen - Pernah nggak, kamu lihat teman yang bisa makan nasi tiga piring, ngemil cokelat sepuasnya, bahkan makan snack tengah malam, tapi berat badannya tetap stabil?
Sementara kamu yang cuma makan secukupnya kadang masih bertambah beberapa kilo. Rasanya nggak adil banget, kan? Studi menunjukkan bahwa hal ini berhubungan langsung dengan DNA manusia.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal PLOS Genetics, menemukan soal ‘susunan genetik’ dalam studi terbesar terkait kerusakan dan obesitas parah pada diri manusia.
Genetika memainkan peran penting dalam menentukan berat badan seseorang. Penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa variasi genetik dapat memengaruhi bagaimana tubuh kita mengelola kalori, lemak, dan metabolisme.
Genetik dan Regulasi Berat Badan
Studi genetik telah mengidentifikasi berbagai varian genetik yang berhubungan dengan regulasi berat badan. Salah satu contohnya adalah gen FTO (Fat Mass and Obesity-Associated), yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas. Variasi pada gen ini dapat memengaruhi nafsu makan dan pengeluaran energi tubuh.
Tak hanya itu, MC4R (Melanocortin 4 Receptor) berkontribusi pada pengaturan nafsu makan dan energi tubuh. Mutasi pada gen ini dapat menyebabkan gangguan dalam sinyal pengaturan rasa lapar, yang berkontribusi pada peningkatan asupan makanan dan potensi obesitas.
Peran Mikrobioma Usus dalam Berat Badan
Mikrobioma usus, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan kita, juga memiliki peran penting dalam regulasi berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa komposisi mikrobioma dapat memengaruhi bagaimana tubuh menyerap nutrisi dan menyimpan lemak.
Gangguan pada mikrobioma usus dapat menyebabkan berat badan naik atau menyulitkan penurunan berat badan.
Interaksi Genetik dan Lingkungan
Penting untuk dicatat bahwa faktor genetik bukanlah satu-satunya penentu berat badan. Lingkungan, pola makan, aktivitas fisik, dan faktor psikologis juga memainkan peran signifikan. Interaksi antara faktor genetik dan lingkungan ini membentuk fenotipe akhir seseorang, termasuk berat badan dan komposisi tubuh.
Meskipun faktor genetik dapat memengaruhi regulasi berat badan, gaya hidup sehat tetap menjadi kunci. Pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, dan manajemen stres dapat membantu mengelola berat badan secara efektif. Mempelajari bagaimana genetika memengaruhi regulasi berat badan bisa memberi pemahaman lebih tentang kesehatan tubuh.