
Zetizen - Film Indonesia belakangan lagi ramai-ramainya. Dari genre horor yang selalu laku, sampai drama remaja yang bikin baper, penonton kayaknya lagi betah banget di bioskop. Film absurd ini sukses besar, sampai-sampai bakal dibuat sekuelnya. Yup, Agak Laen 2 resmi bakal hadir, dan ini alasan kenapa kamu wajib banget nungguin filmnya.
Dari Podcast Jadi Fenomena Layar Lebar
Siapa sangka, podcast absurd empat sahabat, Coki, Boris, Indra Jegel, dan Oki, bisa jadi film layar lebar yang bikin jutaan orang rela antre tiket? Agak Laen (2024) bercerita tentang penjaga rumah hantu yang terjebak kasus kriminal, memadukan horor dan komedi dengan cara yang segar. Bukan cuma lucu, film ini juga jadi bukti bahwa ide sederhana bisa meledak kalau dieksekusi dengan tepat.
Ada beberapa fun fact dari film pertamanya:
Film ini lahir dari improvisasi, sehingga banyak adegan terasa natural.
TikTok berperan besar dalam membuat film ini viral, lewat potongan adegan yang jadi meme.
Agak Laen sempat masuk daftar film Indonesia terlaris tahun itu.
Nah, dengan kesuksesan sebesar ini, publik tentu berharap lebih untuk Agak Laen 2. Karakter absurd para tokoh utama pasti masih jadi daya tarik, tapi cerita barunya diprediksi bakal lebih liar.
Kalau di film pertama mereka cuma ribut gara-gara rumah hantu, bayangkan kalau di sekuel mereka dilempar ke situasi yang lebih kacau, misalnya satir sosial yang lebih pedas, atau horor-komedi yang lebih menegangkan.
Selain itu, Agak Laen 2 juga menarik karena jarang ada film komedi Indonesia yang punya sekuel. Artinya, film ini bisa jadi pelopor tren baru di perfilman lokal. Dari sini, kita bisa belajar bahwa komedi bukan sekadar hiburan receh, tapi juga punya potensi besar untuk jadi tontonan serius yang konsisten.
Kenapa Sekuelnya Wajib Ditunggu
Nah, setelah sukses segede itu, Agak Laen 2 jelas ditunggu banget. Ada beberapa alasan:
Ekspektasi tinggi. Penonton penasaran, apakah sekuelnya bisa sekocak film pertama?
Cerita lebih liar. Kalau di film pertama konfliknya “cuma” rumah hantu, siapa tahu di film kedua mereka masuk ke situasi yang lebih ekstrem, misalnya satir politik atau drama sosial.
Chemistry pemain. Keempatnya sudah jadi ikon baru komedi lokal. Rasanya susah ngebayangin film ini tanpa mereka.
Pelopor sekuel komedi. Komedi Indonesia jarang punya sekuel. Kalau ini sukses, bisa jadi tren baru.
Apa yang Bisa Kita Harapkan?
Produser dan sutradara tentu punya beban berat. Film pertama jadi fenomena, artinya standar penonton makin tinggi. Tapi justru itu yang bikin penasaran. Apalagi, humor absurd khas Agak Laen masih punya banyak ruang buat dieksplorasi.