zetizen

Kenapa Horor Based on True Story Laris? Belajar dari The Conjuring

Movie
The Conjuring: Last Rites. Source: Medan Aktual

Zetizen - Dari kisah keluarga Perron sampai boneka Annabelle, semua digadang-gadang beneran terjadi. Nah, pertanyaannya: kenapa sih, horor based on true story selalu laris, termasuk The Conjuring? Yuk, kita bongkar bareng-bareng.

1. Rasa Penasaran Jadi Dua Kali Lipat

Film horor biasa mungkin bikin orang mikir: “Ah, ini mah karangan doang.” Tapi kalau ditambah label “kisah nyata,” otak penonton langsung berubah mode. Mereka jadi penasaran, “Ini beneran kejadian? Kok bisa kayak gitu?” Penasaran inilah yang bikin orang rela bayar tiket, walau tahu bakal ketakutan setengah mati.

2. Rasa Takutnya Lebih Nempel

Takut sama setan di layar itu satu hal. Tapi ketika filmnya bilang, “Hei, ini pernah kejadian beneran, lho,” rasa takut itu jadi lebih dalam. Contohnya The Conjuring. Setelah keluar bioskop, banyak orang jadi mikir, “Gimana kalau rumahku juga ada hantunya?” Seremnya jadi ikut kebawa pulang.

3. Jadi Bahan Gosip Asyik

Coba deh perhatiin. Setiap kali ada film horor true story, pasti banyak yang ngomongin. Teman cerita ke teman lain, “Eh, tau nggak, itu film ternyata ada kasus aslinya.” Akhirnya, film dapat promosi gratis dari obrolan sehari-hari. Dan makin banyak orang ngomongin, makin besar pula rasa ingin tahu buat nonton.

4. Marketing Pintar Banget

Studio film tahu betul kalau embel-embel true story bisa jadi jurus marketing paling ampuh. Trailer, poster, bahkan wawancara cast selalu menekankan, “Film ini diangkat dari kisah nyata.” The Conjuring sukses besar karena pakai strategi ini. Penonton otomatis merasa film lebih otentik, lebih menegangkan, dan lebih worth it buat ditonton.

5. Dekat dengan Budaya Mistis

Di luar negeri, The Conjuring laku karena banyak orang percaya sama kisah Ed dan Lorraine Warren. Di Indonesia, contohnya KKN di Desa Penari, sukses besar karena masyarakat kita juga punya kepercayaan mistis yang kuat. Label true story jadi makin gampang diterima karena memang nyambung sama budaya sehari-hari.

6. Efek Aftertaste yang Panjang

Nonton horor true story itu nggak pernah berhenti di bioskop. Penonton biasanya kepo lebih jauh: googling kasus asli, nonton dokumenter, atau baca artikel terkait. Jadi, filmnya nggak sekadar hiburan, tapi juga bikin diskusi panjang di tongkrongan. The Conjuring berhasil banget di bagian ini, karena setiap filmnya bikin penonton sibuk cari tahu kisah Warren.

7. Main di Psikologi Manusia

Pada dasarnya, manusia lebih takut pada hal-hal yang terasa mungkin terjadi. Horor fiksi bisa ditertawakan, tapi horor true story bikin kita mikir, “Kalau itu kejadian di mereka, bisa aja kejadian di aku.” Nah, ketakutan yang personal ini bikin film lebih membekas.

Jadi, Apa Rahasianya?

Kesuksesan The Conjuring dan film horor true story lainnya terletak pada satu hal: mereka berhasil mengaburkan batas antara fiksi dan realita. Penonton jadi nggak cuma takut sama layar, tapi juga takut sama dunia nyata di sekitar mereka. Dan, di situlah letak serunya, rasa ngeri yang bikin nagih.