
Zetizen - Setelah pertama kali muncul tahun 2019, Ejen Ali kembali dengan petualangan yang lebih besar dalam film kedua ini. “Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria” mengisahkan fase Ali Ghazali yang makin dewasa, diuji oleh teknologi canggih dan dilema emosional yang memperkuat karakternya.
Sinopsis Film Ejen Ali The Movie 2
Film dibuka usai peristiwa Mission: Champion di musim tiga, Ali resmi ditugaskan sebagai pilot proyek SATRIA, kostum zirah pintar berteknologi AI yang dirancang untuk memperkuat kemampuan fisik dan mental agen MATA. Bersama satwa cerdas seperti kucing Comot dan sahabatnya Alicia, Ali ditugaskan menghalau ancaman baru: kelompok kriminal Neonimus, mantan musuh yang kembali dengan kekuatan lebih besar.
Saat aksi memanas, muncul pula tokoh misterius bernama Cero, yang ternyata memiliki hubungan masa lalu dengan Alicia. Hal ini membuka konflik batin Ali: diam-diam ia harus menjaga rasa persahabatan sekaligus merespons tekanan tugas yang tak ringan.
Dalam perjalanan panjangnya, Ali melawan pemberontakan teknologi yang tak sekadar menuntut kekuatan, namun juga pengambilan keputusan sarat moral. Pertempuran akhirnya menegaskan satu hal: bahwa di balik aksi spektakuler, nilai keberanian, kepercayaan, dan hati manusia-lah yang sesungguhnya mengendalikan teknologi.
Fakta Seru dan Menarik Ejen Ali The Movie 2
Sekuel dari Film 2019
Melanjutkan cerita film pertama yang fenomenal, kali ini Ali tampil lebih matang secara emosi dan visual.
Produksi Memakan Dua Tahun
Penggarapan film ini berlangsung sejak awal 2023 hingga 2025, melibatkan pengembangan animasi dan efek visual kelas atas.
Kolaborasi Indonesia–Malaysia
Sekitar 19 menit adegan animasi dibuat oleh animator dari Dipadira Animation Studios di Yogyakarta, Indonesia.
Musik dari Nidji
Lagu tema “Teman Sejati” dibawakan band Nidji dan menjadi warna emosional di bagian klimaks film—sempurna untuk menggambarkan persahabatan Ali dan Alicia.
Desain Kostum Lokal
Kostum “Satria” Ali terinspirasi budaya lokal Melayu, seperti tanjak, menggunakan komando “Satria, bangkit!” bukan bahasa Inggris.
Karakter Berkembang