zetizen

Mengigau Saat Tidur, Masih Normal atau Harus Waspada?

Sports And Health
Pria Tidur. Source: Freepik By Jcomp

Zetizen - Tidur sering dianggap sebagai waktu paling sakral setelah seharian penuh beraktivitas. Bayangin aja, habis sekolah atau kuliah, lalu lanjut rapat organisasi, nongkrong, sampai begadang ngerjain tugas, tidur jadi momen yang paling dinanti.

Tapi, pernah nggak sih kamu dikagetin sama cerita teman atau keluarga kalau ternyata kamu ngomong sendiri sepanjang malam? Ada yang bilang kamu ketawa, marah-marah, bahkan nyeletuk sesuatu yang sama sekali nggak nyambung. Fenomena ini dikenal sebagai mengigau atau dalam istilah medisnya somniloquy.

Buat sebagian orang, mengigau terdengar lucu bahkan jadi bahan bercandaan. Namun di sisi lain, banyak juga yang bertanya-tanya, apakah ini tanda tubuh sedang kelelahan biasa atau justru ada gangguan serius? Supaya nggak salah paham, yuk kita bahas lebih dalam!

Ngomong Sendiri Pas Tidur, Pernah Ngalamin?

Mengigau sebenarnya cukup umum dialami banyak orang. Bahkan, sebagian besar orang pernah mengalaminya minimal sekali dalam hidup. Bedanya, ada yang hanya bergumam pelan, ada juga yang ngomongnya jelas seperti sedang ngobrol dengan seseorang.

Suaranya bisa berupa kata-kata acak, kalimat panjang, bahkan kadang bercampur dengan ekspresi emosi seperti ketawa, nangis, atau marah-marah.

Fenomena ini biasanya pertama kali diketahui oleh orang lain yang tidur di dekat kita. Karena itu, seringkali kita baru tahu kalau ternyata suka mengigau setelah diberitahu teman sekamar, pasangan, atau keluarga.

Buat sebagian orang, cerita tentang igauan ini bisa jadi bahan bercanda seru di pagi hari. Tapi, kalau terjadi terus-menerus, biasanya akan menimbulkan pertanyaan lebih jauh tentang kondisi tubuh kita.

Kenapa Bisa Terjadi?

Menurut para ahli, mengigau muncul karena aktivitas otak yang masih berlangsung meski tubuh sedang istirahat. Proses tidur sebenarnya terbagi dalam beberapa tahap, mulai dari tidur ringan, tidur dalam, hingga fase REM (Rapid Eye Movement) saat kita bermimpi. Nah, mengigau bisa terjadi di berbagai tahap itu, tergantung seberapa aktif otak masih bekerja.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih sering mengigau. Stres adalah salah satu penyebab paling umum. Ketika pikiran penuh beban, otak cenderung terus aktif bahkan saat tidur. Kelelahan fisik juga bisa memicu hal serupa, terutama kalau tubuh dipaksa beraktivitas tanpa cukup istirahat.

Selain itu, pola tidur yang berantakan karena sering begadang, kebiasaan konsumsi kafein berlebih, atau terlalu lama main gadget sebelum tidur juga bisa memperbesar peluang seseorang untuk mengigau.

Mengigau juga lebih sering terjadi pada anak-anak, karena pola tidur mereka masih dalam proses perkembangan. Namun, bukan berarti orang dewasa aman. Justru ketika tubuh sudah jarang mengigau tapi tiba-tiba intensitasnya meningkat, itu bisa jadi sinyal kalau ada sesuatu yang perlu diperhatikan.

Normal atau Perlu Khawatir?

Secara umum, mengigau tergolong normal dan tidak berbahaya. Banyak orang yang tetap bisa tidur nyenyak meski kadang “ngoceh” di tengah malam. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa sekitar 5% orang dewasa masih mengigau cukup rutin tanpa dampak signifikan pada kesehatan mereka.

Namun, situasi akan berbeda kalau mengigau terjadi terlalu sering, apalagi jika sampai mengganggu kualitas tidur. Mengigau yang intens bisa disertai dengan mimpi buruk berulang, terbangun tiba-tiba di malam hari, atau bahkan sleepwalking alias berjalan sambil tidur.

Kalau sudah begitu, ada baiknya segera konsultasi ke dokter atau spesialis tidur. Bukan berarti langsung berbahaya, tapi bisa saja ada kondisi lain yang memengaruhi, seperti gangguan tidur tertentu atau efek samping obat-obatan.

Mengigau juga bisa berdampak sosial. Bayangin kalau kamu tinggal di kos atau asrama dan teman sekamar harus sering terganggu karena suaramu di malam hari. Walaupun terdengar sepele, lama-lama bisa bikin nggak nyaman juga, kan?

Halaman: