zetizen

FOMO vs FOBO: Ancaman Kesehatan Mental Generasi Online, Plus Tips Menghindarinya

Life
Source : iStock
  • Membatasi notifikasi hanya untuk hal penting agar tidak terdistraksi terus-menerus.

  • Fokus pada kehadiran nyata, seperti menikmati momen tanpa merekam atau memposting secara langsung.

  • Mengembangkan minat di luar layar, misalnya membaca buku, berjalan kaki, atau berkegiatan kreatif.

  • Mengenali bahwa tidak semua hal harus diketahui, dilihat, atau dibagikan dapat menjadi langkah awal menuju ketenangan.

    Seperti yang diungkapkan oleh penulis Carl Honoré dalam bukunya In Praise of Slow (2004), “Semakin kita melambat, semakin kita hadir sepenuhnya.”

    Ketika dunia digital menawarkan koneksi tanpa henti, kemampuan untuk menahan diri justru menjadi bentuk keberanian baru.

    FOMO dan FOBO bukanlah aib, melainkan cerminan tantangan manusia modern yang terus belajar menyeimbangkan hidup. Karena terkadang, untuk benar-benar terhubung, kita justru perlu memutus sejenak.

    Halaman: