
Polarisasi dapat diartikan sebagai pembagian dua kelompok orang yang memiliki pandangan yang berlawanan. Polarisasi dapat menjadi salah satu fenomena sosial dan budaya yang sangat berbahaya karena punya potensi besar untuk memecah kesatuan dan persatuan sebuah negara menjadi kelompok-kelompok kecil yang kuat. Hal ini disebabkan oleh fanatisme berlebihan yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok akibat dari echo chamber yang memperkuat pandangan dan argumen masing-masing kelompok.
Cara Mengatasi Echo Chamber
Mengenali bahaya echo chamber, kita perlu mengambil langkah tegas untuk mengatasi dampak-dampak negatif yang dihasilkan oleh echo chamber di media sosial. Berikut cara mengatasi echo chamber di media sosial.
1. Kenali Tanda-Tanda
Sebelum berfokus pada langkah tegas untuk mengatasi echo chamber, kita perlu mengenali tanda-tanda dari echo chamber itu sendiri. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah kita sedang terjebak dalam echo chamber atau tidak menurut GCFGlobal.
Apakah algoritma media sosialmu cenderung hanya memberikan satu perspektif saja mengenai sebuah isu?
Apakah algoritma media sosialmu sering memberikan informasi dengan sudut pandang tertentu tanpa rumor atau bukti yang tidak lengkap?
Apakah algoritma media sosialmu sering menyajikan konten sebuah kelompok yang sering mengabaikan fakta atau sudut pandang lain yang bertentangan dengan sudut pandang mereka?
Jika algoritma menunjukkan informasi yang sesuai dengan ciri-ciri tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kamu sedang terjebak dalam echo chamber. Lantas, apa yang harus dilakukan jika sudah terjebak dalam echo chamber?
Tingkatkan Literasi Digital
Setelah mengetahui bahwa kita sedang terjebak dalam echo chamber, kita perlu menjadi kritis dan waspada terhadap segala jenis informasi yang kita terima di media sosial. Meningkatkan literasi digital merupakan salah satu langkah penting untuk memecah echo chamber.
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh MAFINDO (Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia) pada November 2024 yang lalu, tingkat literasi digital mengenai hoaks merupakan penyebab utama penyebaran hoaks yang masih sangat tinggi di Indonesia. Dalam survei tersebut, 45% masyarakat merasa yakin dan tidak yakin dapat mengenali hoaks dan 23% yakin tidak bisa mengenali hoaks.
Peningkatan literasi digital dapat dilakukan dengan memahami konteks informasi yang diterima, verifikasi kembali kredibilitas sumber, dan cari fakta serta bukti yang mendukung informasi tersebut.
Gunakan Fitur Media Sosial
Sebenarnya, beberapa platform media sosial sudah punya fitur-fitur yang bertujuan untuk membantu pengguna keluar dari echo chamber dan mengakses lingkungan informasi yang beragam. Fitur-fitur tersebut antara lain:
Fitur “tidak tertarik” di Youtube
Fitur “mute words” di X
Fitur hapus riwayat pencarian, untuk menghambat algoritma melakukan personalisasi konten dari jejak digital pengguna
Fitur Incognito, untuk menghambat algoritma menelusuri jejak digital pengguna.