zetizen

Lagu-Lagu Tulus yang Tetap Ramai Didengar, Meski Sudah Lama Rilis

Music
Penyanyi Tulus. Source: Pinterest @skaa

Zetizen - Dari banyaknya lagu yang terus rilis setiap minggunya, saat ini lagu - lagu tulus seolah tak pernah kehilangan ketenarannya di hati pendengar. Meskipun beberapa lagunya dirilis bertahun-tahun yang lalu, lagu-lagu tersebut masih sering muncul di playlist anak muda, diputar di kafe, menjadi soundtrack film pendek, dan bahkan viral kembali di TikTok.

Bagi Generasi Z, yang biasanya cepat bosan dengan lagu-lagu tren, keunikan ini tentu menarik. Mengapa lagu-lagu lama Tulus tetap begitu disukai dan sering diputar?

Liriknya Jujur dan Abadi

Selain di kenal sebagai musisi, tulus juga memberikan makna yang dalam di setiap lirik lagu - lagunya. Ia jarang menggunakan kata-kata rumit atau metafora berlebihan; sebaliknya, ia menjaga kesederhanaan namun langsung “menyentuh hati.”

“Sepatu” (2013) dalam liriknya menceritakan tentang dua orang yang saling melengkapi namun tak bisa bersama karena keadaan yang tidak bisa dikendalikan. Sederhana, namun banyak orang yang bisa relate dengan kisah cintanya.

“Teman Hidup” (2011) telah menjadi lagu kebangsaan untuk pernikahan dan hubungan jangka panjang. Meskipun dirilis di awal karier Tulus, lagu ini masih sering diputar di acara-acara spesial.

Monokrom (2016) identik dengan perpisahan dan rasa syukur. Lagu ini sering menjadi soundtrack untuk upacara kelulusan, perpisahan sekolah, bahkan video kenangan keluarga.

Kekuatan liriklah yang membuat lagu-lagu Tulus selalu relevan, baik bagi mereka yang sedang jatuh cinta, patah hati, atau sekadar ingin merasa ditemani.

Aransemen Musik yang Abadi

Salah satu alasan mengapa lagu-lagu Tulus tidak pernah ketinggalan zaman adalah Musiknya bersih, elegan, dan bebas dari “tren musiman.” Banyak lagu pop menjadi populer dengan cepat karena mengikuti irama atau gaya tertentu, tetapi juga cepat dilupakan.

Tulus berbeda. aransemen yang digunakan rata - rata menggunakan sentuhan orkestra, piano, gitas akustik yang membuat lagunya tetap enak di dengar walaupun telah lama rilis.

Pamit (2016) memiliki nuansa melankolis dengan bagian string yang mengharukan.

Ruang Sendiri (2016) lebih sederhana tetapi sama menenangkannya, sempurna untuk momen refleksi diri.

Tidak mengherankan jika lagu-lagu ini masih sering muncul di playlist seperti “chill,” “study vibes,” atau “Indonesian indie” di platform musik digital.

Nostalgia yang Selalu Membawa kamu Kembali

Selain kualitas musiknya, ada juga faktor nostalgia. Lagu-lagu Tulus sering kali terkait dengan momen penting dalam kehidupan pendengarnya.

Contohnya:

  • Monokrom menjadi soundtrack untuk wisuda, perpisahan, atau reuni.

Halaman: