zetizen

Kenapa Switch Lagu Jadi Tren Baru di Festival Musik?

Music
Pestapora 2025, Source: Twitter Pestapora

Zetizen - Salah satu momen yang rame banget adalah di Pestapora, festival musik tahunan yang udah jadi surga anak muda pecinta musik lokal. Di situ, Barasuara bawain lagu .Feast, bikin ribuan penonton auto histeris. Rekaman video langsung berseliweran di TikTok, dan sehari setelahnya jadi topik panas di tongkrongan maupun media sosial.

Fenomena kayak gini bikin konser terasa kayak pesta kejutan. Kita datang buat nonton musisi favorit, eh pulangnya dapat bonus pengalaman dengerin lagu lain dengan rasa yang sama sekali beda.

Apa Itu Switch Lagu?

Switch lagu bisa dibilang semacam cover dadakan yang dilakukan musisi di panggung festival atau konser. Bedanya dengan cover biasa, switch lagu biasanya muncul sebagai bagian dari setlist resmi di acara, dan dilakukan secara khusus untuk memberi kejutan ke penonton.

Misalnya, Barasuara tiba-tiba bawain lagu penuh amarah milik .Feast. Hasilnya? Lagu yang biasanya keras penuh orasi politik berubah jadi versi yang lebih megah dan groovy. Penonton pun dapat pengalaman baru yang nggak bisa didapetin dari rekaman studio.

Pestapora Jadi Trendsetter

Sebagai festival musik yang dikenal penuh warna, Pestapora jadi salah satu panggung paling sering menampilkan switch lagu. Beberapa band indie tiba-tiba ngelempar potongan lagu pop 2000-an.

Ada juga musisi pop yang mengajak rapper naik ke panggung, lalu langsung switch ke beat hip-hop. Hasilnya? Penonton auto sing along sambil joget, merasakan vibes baru dari lagu yang mungkin udah mereka dengar ratusan kali.

Kenapa Switch Lagu Disukai Penonton?

Generasi muda sekarang punya selera musik yang super cair. Playlist mereka bisa lompat dari K-pop, lalu ke koplo, terus ke RnB atau indie folk dalam sekali putar. Nah, switch lagu di konser jadi refleksi dari selera ini. Ketika konser nggak lagi berjalan linear, penonton justru merasa lebih relate.

Selain itu, switch lagu menciptakan shock value yang gampang banget viral di media sosial. Satu momen kaget di tengah konser bisa langsung jadi bahan TikTok dan bikin ribuan orang menyesal karena nggak datang langsung. Dengan kata lain, switch lagu bukan cuma hiburan, tapi juga strategi promosi.

Akar Lokal: Dari Koplo ke Festival Modern

Kalau ditarik ke belakang, sebenarnya konsep switch ini bukan hal baru. Musik dangdut dan koplo sejak lama sudah terbiasa mengutak-atik tempo dan melompat antar irama dalam satu lagu. Bedanya, dulu dianggap improvisasi atau hiburan tambahan. Kini, strategi itu dibungkus dengan dramaturgi modern dan diangkat ke level festival besar seperti Pestapora.

Konser Masa Depan Ada di Sini

Switch lagu membuktikan kalau konser bukan lagi sekadar tempat mendengar musik live, tapi ruang eksperimen kreatif. Musisi dapat tantangan untuk lebih berani, sementara penonton dapat pengalaman yang selalu baru.

Kalau tren ini terus berkembang, bukan nggak mungkin switch lagu bakal jadi ciri khas konser Indonesia. Penonton datang bukan hanya untuk dengar lagu favorit, tapi juga untuk merasakan kejutan yang hanya bisa didapatkan secara langsung di panggung.

Jadi, siap nggak kalau konser berikutnya tiba-tiba lagu favoritmu diswitch ke lagu lain dengan vibes yang sama sekali berbeda? Jangan kaget, karena justru di situlah letak keseruan konser masa kini.