
Zetizen - Pernahkah kamu bertanya apakah sehari di Bumi bisa benar - benar lebih pendek dari 24 jam?
Yap, ini bukan soal kamu bangun kesiangan atau waktu ngerasa jalan cepet banget. Secara Ilmiah, 5 Agustus diprediksi akan menjadi salah satu hari terpendek dalam setahun. Kok bisa, ya?
Menurut laporan terbaru dari space.com, rotasi Bumi pada hari itu akan lebih cepat sekitar 1,25 milidetik dibanding waktu rotasi normal yang kita kenal sebagai 24 jam. Memang sih, secara kasat mata atau dalam rutinitas harian, perubahan ini sama sekali nggak terasa.
Tapi di dunia ilmiah, ini adalah hal yang sangat serius dan penting. Terutama untuk kalender, satelit dan teknologi navigasi Kok Bisa Bumi Muter Lebih Cepat?
Nah, ternyata rotasi Bumi itu nggak selalu konsisten. Ada kalanya dia berputar sedikit lebih lambat, dan ada saatnya juga lebih cepat dari biasanya.
Sejak 2020, para ilmuan telah mencatat bahwa rotasi bumi telah mempercepat. Hal ini bertentangan dengan pola historia, yang menunjukkan bahwa rotasi bumi cenderung melambat akibat pengaruh grafitasi bulan.
Terus, siapa “dalang” di balik ngebutnya Bumi ini?
Para peneliti menduga ada banyak faktor yang berperan, di antaranya:
Perlambatan rotasi inti cair Bumi
Inti Bumi punya pengaruh besar terhadap momentum rotasi planet kita. Kalau inti cairnya melambat, bisa jadi efeknya justru mempercepat bagian luarnya — kayak efek bola figure skate yang memutar lebih cepat saat tangan ditarik ke dalam.
Perubahan iklim & mencairnya es kutub
Ketika es di kutub mencair, massa Bumi jadi terdistribusi ulang. Ini membuat “bentuk” Bumi sedikit berubah, dan perubahan distribusi ini bisa memengaruhi kecepatan rotasi.
Gerakan atmosfer & pasang surut laut
Angin kencang di atmosfer serta gerakan air laut karena pasang surut juga bisa bikin sedikit perubahan terhadap seberapa cepat Bumi berputar.
Jadi, 5 Agustus Beneran Hari Terpendek?
Jawabannya: ya dan tidak. Tanggal 5 Agustus memang salah satu hari dengan rotasi tercepat di tahun 2025, tapi belum tentu yang paling pendek secara absolut. Masih ada tanggal lain seperti 10 Juli dan 22 Juli yang juga mencatat durasi hari lebih pendek dari biasanya.
Meski bedanya Cuma sepersekian milidetik, pencatatan presisi seperti ini sangat penting dalam dunia sains. Terutama buat sistem UTC (Coordinated Universal Time) — patokan waktu internasional yang jadi acuan berbagai teknologi digital dan komunikasi global.
Ada Dampaknya ke Kita?
Kalau kamu nanya, “Kalau Cuma beda 1,25 milidetik, kenapa harus heboh?” Nah, ini dia poin pentingnya:
Sistem GPS dan Satelit
Semua satelit di luar angkasa bekerja pakai sistem waktu yang super presisi. Kalau rotasi Bumi tiba-tiba berubah, sistem navigasi bisa terganggu — bahkan bisa bikin perhitungan posisi jadi salah.
Penyesuaian Waktu Global
Kalau tren percepatan ini terus terjadi, dunia bisa saja menghadapi detik kabisat negatif. Artinya, kita bakal “menghapus” satu detik dari waktu resmi dunia untuk menyesuaikan dengan kecepatan rotasi Bumi yang lebih cepat dari sebelumnya. Ini belum pernah terjadi sebelumnya, lho!