
Zetizen - Apa jadinya kalau jam istirahat bukan sekadar rehat, tapi juga jadi momen makan siang bersama dengan menu bergizi yang selalu berganti setiap hari?, Itulah suasana baru yang kini dirasakan di SMPN 22 Surabaya.
Deretan kotak makan bergizi yang dibagikan setiap siang selalu dinanti para siswa. Tawa ceria, rasa penasaran menanti menu hari itu, hingga momen makan bersama di kelas menjadikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pengalaman baru yang begitu berkesan bagi mereka.
Sejak resmi berjalan pada Senin, 8 September 2025, program MBG ini langsung mencuri perhatian. Para siswa begitu antusias menyambutnya, karena selain menambah energi untuk belajar, menu yang disajikan juga variatif dan lezat.
Suasana sekolah pun tampak berbeda. Begitu kotak-kotak makanan tiba, siswa bergegas menyiapkan sendok, garpu dan tempat duduk mereka.
Kelas yang biasanya riuh dengan obrolan berubah menjadi hangat dengan canda dan tawa saat mereka membuka kotak makanan.
Ada yang penasaran dengan lauk hari itu, ada pula yang saling berbagi buah atau lauk dengan temannya. Momen sederhana ini justru menjadi pengalaman berharga yang membuat jam istirahat terasa lebih bermakna.
Antusias dari siswa itu juga di tegaskan oleh Eni Maulidah, S.Pd., selaku Ketua/PIC MBG SMPN 22 Surabaya.
“Mereka senang sekali ada program MBG ini, bahkan menunggu-nunggu giliran pembagian makanannya. Antusias sekali,” ujarnya.
Tak hanya soal makan, program ini juga melatih tanggung jawab dan disiplin. Setiap kelas bergiliran menugaskan tujuh siswa untuk mengambil dan membagikan kotak makan, serta memastikan jumlahnya kembali sesuai.
Menu perdana yang tersaji pada Senin lalu langsung mencuri hati para siswa: nasi kuning, tempe orek, ayam goreng, sayur, dan buah segar. Kehangatan momen makan bersama selepas salat Zuhur menjadi pengalaman baru yang dinikmati para siswa dengan penuh suka cita.
Queena Adiva Azzahrah, Ketua OSIS SMPN 22 Surabaya, mengaku merasakan manfaat langsung dari program ini.
“Menurut saya Program MBG itu bisa meningkatkan banyak sisi positif, terutama untuk saya dan teman-teman,” ujarnya.
Ia menambahkan “Biasanya jam istirahat kedua langsung buyar, sekarang jadi makan siang bareng dengan makanan bergizi. Pola makan saya juga jadi lebih teratur, bahkan penyakit maag saya lebih baik sekarang.”