
Zetizen - Ada pemandangan seru di SMPN 22 Surabaya sejak Senin (8/9). Suasana jam istirahat jadi lebih rame karena sekolah ini resmi kebagian jatah Makan Bergizi Gratis (MBG). Nggak tanggung-tanggung, ada sekitar 1.035 siswa yang bisa ngerasain makan siang sehat tanpa keluar uang jajan.
Uniknya, makanan nggak dibawa dengan kardus biasa, tapi menggunakan ompreng wadah kotak makan yang diikat rapi. Satu ikat berisi 5 ompreng, lalu dibawa bareng-bareng oleh 7 siswa perwakilan tadi. Begitu sampai di kelas, ompreng langsung dibagikan ke teman-teman. Praktis, semua kebagian rata dan nggak ada yang terlewat.
Peran PIC di Balik Layar
Supaya program berjalan lancar, SMPN 22 menunjuk PIC sebagai penanggung jawab yang berkoordinasi langsung dengan pihak penyedia MBG. Di sekolah ini, Eni Maulidiah, S.Pd. bersama timnya jadi garda terdepan memastikan ompreng tiba sesuai jadwal dan terbagi merata ke seluruh kelas.
Pengiriman biasanya mulai pukul 09.40 WIB dari dapur pusat yang ada di Gayungan. Nah, dapur ini nggak cuma nyiapin makanan untuk SMPN 22 aja, tapi juga beberapa sekolah lain di kawasan Gayungan. Kebayang kan, betapa hektiknya dapur setiap pagi?
Kendala Awal, Kini Lebih Lancar
Seperti program baru pada umumnya, hari pertama pelaksanaan sempat ada kendala kecil. Dapur pusat yang baru mulai mengolah ribuan porsi tentu butuh waktu adaptasi. Tapi seiring berjalan, proses jadi makin teratur. Makanan datang tepat waktu, distribusi lebih cepat dan siswa bisa menikmati makanan tanpa hambatan.
Antusiasme Luar Biasa
Begitu ompreng tiba, suasana kelas langsung berubah. Banyak siswa yang excited nunggu jatah mereka. Dari lantai bawah sampai atas, vibes nya sama, perut kenyang, hati senang. Bahkan mayoritas makanan selalu habis tak tersisa.
Ada juga menu-menu tertentu yang jadi favorit, bikin suasana makin ramai saat dibuka. Meski begitu, yang paling penting adalah semua siswa kompak menikmati momen makan bareng.
Lebih dari Sekadar Makan Gratis
Buat siswa SMPN 22, MBG bukan cuma soal perut kenyang. Program ini juga dianggap punya sisi positif besar. Selain meringankan beban orang tua, MBG bikin anak-anak lebih berenergi untuk ikutin pelajaran sampai jam terakhir.
Harapannya, MBG bisa terus berlanjut dengan menu yang semakin bervariasi. Karena bagi mereka, jam istirahat kini bukan hanya soal lepas penat, tapi juga momen spesial buat kumpul, cerita, dan nikmatin ompreng bareng teman sekelas.
Program MBG berhasil membawa atmosfer baru di SMPN 22 Surabaya. Dari dapur pusat hingga ke siswa-siswi yang penuh tawa, semuanya jadi bagian penting dari perjalanan ini. Nggak heran kalau sejak ada MBG, wajah anak-anak SMPN 22 selalu terlihat full senyum.