zetizen

Film Kitab Sijjin & Illiyyin: Horor Religius yang Mengoyak Batas Dunia Nyata dan Gaib

Movie
Sumber : Instagram @kitabsijjindanilliyin

Zetizen - Sebuah rumah tua di sudut kota menjadi saksi bisu teror yang tak lagi mengenal ruang dan waktu. Di tengah kehidupan seorang keluarga yang tampak biasa, rahasia gelap dari masa lalu perlahan muncul ke permukaan.

Kitab Sijjin & Illiyyin, film horor terbaru garapan sutradara Dyan Sunu Prastowo dan diproduksi oleh Kios Film, menyajikan kisah yang menggali dalam dimensi spiritual Islam: antara azab, takdir, dan perhitungan amal manusia.

Film ini memulai debutnya di bioskop Indonesia pada 18 Juli 2025 dan menjadi sorotan karena mengangkat dua konsep besar dalam ajaran Islam, Sijjin, kitab catatan bagi orang-orang durhaka, dan Illiyyin, catatan bagi orang-orang beriman.

Tidak hanya menghadirkan rasa takut lewat penampakan dan suasana, film ini menantang penonton untuk memikirkan ulang batas-batas kehidupan setelah mati.

Cerita berfokus pada Ustaz Malik (diperankan oleh Fachri Albar), seorang mantan dukun yang telah bertaubat dan memilih jalan hijrah menjadi pendakwah. Bersama istrinya, Sarah (diperankan oleh Tissa Biani), mereka menempati rumah warisan keluarga di sebuah desa yang menyimpan banyak misteri.

Kehidupan mereka mulai terguncang ketika anak mereka, Faiq, mendengar bisikan-bisikan aneh dan mulai menggambar simbol-simbol tak dikenal di dinding.

Ketegangan perlahan meningkat ketika Ustaz Malik menemukan sebuah kitab tua yang terkubur di bawah lantai ruang tamu. Kitab tersebut bertuliskan huruf Arab gundul dan menyebut kata “Sijjin” berulang kali. Sejak saat itu, gangguan semakin menjadi-jadi.

Lampu padam sendiri, suara tangisan dari loteng, hingga penampakan perempuan dengan wajah terbakar mulai mengisi malam-malam keluarga Malik.

Namun, film ini tidak berhenti pada ketakutan fisik. Lewat dialog-dialog yang dalam, kita diajak memahami bahwa dosa masa lalu, terutama praktik syirik dan ilmu hitam, tidak mudah hilang meski seseorang telah bertobat.

Cerita berfokus pada Ustaz Malik (diperankan oleh Fachri Albar), seorang mantan dukun yang telah bertaubat dan memilih jalan hijrah menjadi pendakwah. Sumber : Instagram @kitabsijjindanilliyin

Malik harus menghadapi dosa-dosanya sendiri, dan mempertaruhkan keselamatan keluarganya demi menutup celah gaib yang telah ia buka.

Sementara itu, tokoh Bu Nyai Khodijah (diperankan oleh Jajang C. Noer) hadir sebagai penyeimbang spiritual. Ia membantu Malik menemukan makna di balik gangguan tersebut dan memperkenalkan konsep Illiyyin, kitab cahaya yang hanya bisa “dibaca” oleh orang yang membersihkan hatinya.

Dalam salah satu adegan paling emosional, Bu Nyai membacakan surat At-Takwir, menyiratkan hari di mana seluruh amal akan diperlihatkan, dan tak ada tempat sembunyi lagi.

Sinematografi film ini layak diacungi jempol. Nuansa gelap, cahaya lilin, serta sudut kamera sempit menciptakan kesan sesak dan mencekam.

Halaman: