
Zetizen - Setelah berbulan-bulan mengikuti perjalanan Ji Young dan Raja Yi Heon, kita semua mendapat hadiah berupa penutup yang manis sekaligus hangat. Ending ini berhasil merangkum konflik besar sekaligus menghadirkan kepuasan emosional.
Dilema Antara Cinta dan Tanggung Jawab
Salah satu momen paling emosional di episode terakhir adalah ketika Ji Young dihadapkan pada dilema besar. Ia harus memilih apakah tetap tinggal di istana Joseon, dengan segala risiko dan intriknya, atau kembali ke dunia modern yang lebih aman.
Sementara itu, Raja Yi Heon menunjukkan pertumbuhan karakter luar biasa. Dari seorang raja yang awalnya penuh keraguan, ia berani berdiri tegak melawan kudeta demi melindungi Ji Young.
Perpisahan yang Menggantung
Keputusan Ji Young untuk kembali ke masa modern lewat buku ajaib Mangunrok sempat membuat penonton patah hati. Banyak yang sudah bersiap menerima ending pahit di mana cinta mereka terhalang ruang dan waktu.
Adegan perpisahan itu terasa emosional, seakan mengingatkan kita bahwa cinta tidak selalu berakhir bahagia. Tetapi justru di situlah drama ini memberi kejutan.
Restoran “Mon Roi” sebagai Simbol
Beberapa tahun setelah kembali ke dunia modern, Ji Young digambarkan telah menjadi chef sukses. Ia membuka restoran bernama “Mon Roi,” yang dalam bahasa Prancis berarti “Rajaku.” Pemilihan nama itu jelas bukan kebetulan.
Restoran ini bukan hanya pencapaian karier, tapi juga simbol bagaimana kenangan tentang Yi Heon tetap hidup di dalam dirinya. Banyak penonton menilai restoran itu adalah bentuk cinta yang diterjemahkan ke dalam karya.
Twist Manis di Masa Kini
Klimaks yang paling ditunggu akhirnya datang ketika Yi Heon muncul di dunia modern. Kehadirannya menjadi jawaban dari semua doa penonton yang ingin melihat mereka bersatu kembali.
Adegan ini juga menjadi penegasan bahwa cinta sejati tidak mengenal batas ruang maupun waktu. Kehadiran Yi Heon di era modern mungkin tidak masuk akal, tapi justru itulah kekuatan drama fantasi-romantis: membuat hal mustahil terasa mungkin.
Cinta yang Sederhana
Ending ini begitu efektif karena tidak berlebihan. Drama tidak menutup kisah dengan pesta besar atau penjelasan logis yang panjang.
Sebaliknya, ia hanya menunjukkan bahwa Ji Young dan Yi Heon akhirnya bersama lagi. Kesederhanaan itu justru membuat pesan drama lebih kuat: cinta tidak butuh logika rumit, hanya keyakinan dan keberanian untuk percaya.
Makanan sebagai Jembatan Cinta
Sejak awal, masakan menjadi penghubung penting antara Ji Young dan Yi Heon. Ji Young membawa keahlian kulinernya ke dunia Joseon, dan makananlah yang perlahan membuat Yi Heon terbuka terhadapnya.
Restoran “Mon Roi” di akhir cerita menegaskan bahwa makanan tetap menjadi simbol utama hubungan mereka. Makanan bukan hanya hidangan, tetapi juga bahasa universal yang bisa menyatukan hati.
Pelajaran dari Fantasi Romantis
Drama fantasi-romantis sering dianggap hanya hiburan ringan, tapi Bon Appétit, Your Majesty membuktikan sebaliknya. Ia mengajarkan bahwa harapan adalah bahan bakar kehidupan.
Melalui perjalanan Ji Young dan Yi Heon, kita diajak percaya bahwa cinta bisa melampaui batas sejarah, logika, bahkan hukum waktu. Fantasi ini justru membuat drama lebih relevan, karena mengingatkan kita pada harapan dalam kehidupan nyata.