zetizen

Lee Si‑young: Perjalanan dari Tinju, Layar Kaca, hingga Babak Baru Kehidupan

Showbiz
Sumber : Instagram @leesiyoung38

Zetizen - Lee Si‑young bukan hanya aktris, ia juga mantan petinju amatir nasional yang berhasil meraih gelar kelas 48 kg pada 2011 setelah tiga tahun latihan intens. Kini, di usia 43 tahun, kisah hidupnya kembali mencuri perhatian: dari perceraian pada Maret 2025, hingga keputusan melanjutkan kehamilan kedua melalui proses IVF dengan embrio beku dari pernikahan sebelumnya .

Lee  Si‑young melakukan debut akting pada 2008, dan dikenal lewat peran pendukung dalam drama populer seperti Boys Over Flowers (2009) dan serial Netflix Sweet Home (2020–2024). Sebelumnya, ia adalah atlet tinju nasional dan sukses merebut gelar juara amatir saat usianya 29 tahun . Kombinasi fisik tangguh dan kemampuan akting membentuk reputasinya sebagai sosok disiplin dan mandiri.

Pada 17 Maret 2025, agensi Ace Factory mengonfirmasi bahwa Lee Si‑young dan suaminya, Jo Seong‑hyun, seorang pengusaha restoran yang lebih tua sembilan tahun, telah setuju bercerai secara damai setelah delapan tahun menikah. Pernikahan mereka tercatat dimulai pada September 2017, dan mereka dikaruniai seorang putra pada Januari 2018.

Beberapa media juga mencatat bahwa proses perceraian dilakukan melalui mediasi di Pengadilan Keluarga Seoul, dan berbagai detail kesepakatan telah dicapai.

Empat hari setelah pengumuman, Lee Si‑young membagikan foto ke event mode di Instagram, menunjukkan sikap positif meski sedang melalui masa sulit. Pada Juni 2025, ia kembali ke layar kaca lewat serial Salon de Holmes (ENA), memainkan peran Gong Mi‑ri, seorang detektif di lingkungan apartemen fiktif. Ia menyebut bahwa dukungan tim produksi membantunya tetap profesional dan fokus dalam pekerjaan.

Drama ini membawa nuansa baru, keberadaan Lee Si‑young di tengah plot detektif di apartemen anonim menunjukkan bahwa ia masih mampu memainkan peran dengan penuh energi meski kondisi fisik dan emosional berubah.

Pada 8 Juli 2025, Lee Si‑young mengumumkan melalui Instagram bahwa dirinya tengah hamil anak kedua, hasil fertilisasi in vitro (IVF) menggunakan embrio beku dari masa pernikahan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa embrio tersebut mendekati masa kadaluarsa penyimpanan lima tahun dan ia tak ingin menanggung penyesalan jika menyia-nyiakan kesempatan kedua ini. Meskipun mantan suami awalnya menolak, ia kini menyatakan akan mengambil tanggung jawab sebagai ayah.

Respons publik terhadap kisah Lee Si‑young cukup positif. Netizen Korea memuji keberaniannya sebagai perempuan mandiri yang mengutamakan pilihan hati tanpa rasa malu. Drama Salon de Holmes mencatat rating stabil dan kehadirannya membawa keseimbangan emosional dalam alur cerita.

Lee Si‑young pun dianggap berhasil menantang stigma sosial bahwa ibu tunggal tak pantas mengambil keputusan besar, seperti melanjutkan kehamilan demi bayi yang direncanakan .

Perjalanan Lee Si‑young bukan hanya soal selebritas mengatasi tekanan publik. Ini cerita tentang keberanian mengambil kendali atas hidup, bahkan ketika keputusan tersebut berada di luar konteks norma sosial. Ia membuktikan bahwa perempuan memiliki hak untuk merangkai hidup sesuai pilihan dan menjalani konsekuensi yang dipilihnya.

Kini, dengan karya baru di layar kaca dan harapan untuk anak kedua, Lee Si‑young menunjukkan satu hal: hidup tak berhenti di satu momen, tapi terus berkembang, dengan kepercayaan diri untuk memilih, dan keberanian untuk tetap melangkah.