zetizen

Makna Lagu Bukan Cinta Manusia Biasa: Simbol Kekuatan Cinta Sejati dari Dewa 19

Music
Dewa 19. Source: instagram @officialdewa19

Zetizen - Cinta memang punya cara unik untuk menyentuh hati, sering kali tanpa alasan yang jelas dan bahkan sulit untuk dilogikakan. Lagu “Bukan Cinta Manusia Biasa” dari Dewa 19 berhasil menangkap esensi tersebut dengan sangat indah.

Lewat lagu ini, Dewa 19 tidak hanya bercerita tentang jatuh cinta, tapi juga menggambarkan keteguhan dan kesetiaan dalam mencintai meski tanpa balasan, serta ketulusan hati yang menerima segala kekurangan tanpa syarat.

Lagu ini pertama kali dirilis pada 12 Maret 2007 sebagai bagian dari album kompilasi The 2000’s Greatest. Menariknya, pada tahun 2021, lagu ini kembali dirilis dalam versi baru bersama penyanyi Virzha, membuktikan bahwa pesan cinta yang dibawa lagu ini tetap relevan dan mampu menyentuh hati pendengar dari berbagai generasi.

Cinta Sejati yang Tetap Bertahan Meski Tak Terbalas

Lagu ini menegaskan bahwa cinta sejati bukan soal mendapat balasan, tapi tentang keteguhan untuk tetap mencintai meski tidak dihargai.

Lirik seperti “Ku tetap mencintaimu masih, meski kau tak cinta aku” menggambarkan bagaimana perasaan cinta yang tulus bisa bertahan walaupun tanpa ada balasan.

Ini menunjukkan bahwa cinta sejati lebih dari sekadar perasaan romantis biasa, tapi merupakan keteguhan hati yang tak mudah goyah, bahkan saat dikecewakan atau disakiti.

Kesetiaan dan Kemampuan Memaafkan yang Tak Pernah Luntur

Lewat lirik “Ku tetap memaafkan salahmu, meski kau terus sakiti” mengangkat sisi lain dari cinta sejati yaitu kemampuan untuk menerima kekurangan dan memaafkan tanpa syarat.

Lagu ini menggambarkan cinta yang tidak egois dan siap bertahan meski menghadapi berbagai ujian dan luka.

Keteguhan ini bukan berarti membiarkan diri disakiti, tapi menunjukkan kedewasaan dalam mencintai, yakni tetap setia dan pemaaf walau tak selalu diperlakukan dengan baik.

Cinta Sejati Bukan Tentang Kesempurnaan, Tapi Ketulusan Hati

Lirik lagu ini tidak mengagungkan sosok yang dicintai, melainkan menonjolkan ketulusan dari hati yang mencintai.

Meski tahu cintanya mungkin tak akan pernah dibalas, tokoh dalam lagu memilih tetap setia dan mencintai tanpa pamrih.

Ini mengajarkan bahwa cinta sejati bukan soal kesempurnaan ataupun balasan yang ideal, melainkan kejujuran dan keteguhan hati dalam menjalani rasa yang tulus.

Halaman: