
Dibalik segala luka dan keterikatan pada masa lalu, lagu ini justru menyiratkan pesan penting yaitu kesadaran. Pada lirik “Tampar aku di pipi” bukan sekadar kalimat puitis, melainkan seruan untuk sadar dari mimpi cinta yang tak pernah jadi nyata.
Lagu ini menjadi pengingat bahwa ada saatnya kita berhenti berharap dan mulai berdamai dengan kenyataan.
Melepaskan memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi menyadari bahwa bertahan hanya menyakitkan, itu adalah langkah penting untuk bahagia dimasa depan.
“Tampar” mengajak kita untuk tidak terus-terusan menyiksa diri dengan harapan kosong. Bukan berarti cinta itu salah, tapi kita harus tahu kapan waktunya berhenti dan menjaga diri sendiri.
Pada akhirnya, Tampar adalah lagu yang jujur, pahit, tapi juga menyembuhkan. Juicy Luicy berhasil mengemas luka cinta menjadi karya yang bisa dinikmati sekaligus direnungkan.
Lagu ini cocok buat kamu yang sedang belajar melepaskan, menyembuhkan diri, dan menyadari bahwa tidak semua cinta berakhir bahagia dan itu tidak apa-apa.
Lirik Lagu Tampar
Entah sudah selasa yang ke berapa
Masih saja kau ada lekat di kepala
Hari ini janji esok mesti lupa
Tetapi hati tak tepati
Tampar aku di pipi
Biar sadar dan ku mengerti
Hujan samarkan derasnya
Tutup air mata
Temani kecewaku yang telah lama
Berdosa kah ku berdoa
Minta kau terluka
Dan tinggalkan dirinya?
Hari ini janji esok mesti lupa
Tetapi hati tak tepati
Tampar aku di pipi
Biar sadar dan ku mengerti
Hujan samarkan derasnya
Tutup air mata
Temani kecewa (temani kecewa) ku yang telah lama
Berdosa kah ku berdoa
Minta kau terluka
Dan tinggalkan dirinya?
Ho-oh, ho-oh (ho-oh-oh)
Bukan ku tak berupaya (berusaha)
Hu-uh, hu-uh
Hujan samarkan derasnya
Tutup air mata (air mata)
Temani kecewa (kecewa) ku yang telah lama
Berdosa kah ku berdoa
Minta kau terluka
Dan tinggalkan dirinya?
Hujan samarkan derasnya (derasnya)
Tutup air mata
Tiga tahun tak terasa
Masih kau yang ada
Bodoh yang sebenarnya
Tampar aku di pipi
Sadarkan kau aku takkan terjadi