
Tenxi, Suisei, dan Jemsii telah membuktikan bahwa di era digital, nama besar tidak menjadi satu-satunya jaminan kesuksesan.
Dengan keberanian bereksperimen dan kemampuan untuk memahami audiens, mereka berhasil melahirkan sebuah lagu yang tidak hanya viral sesaat, tetapi juga meninggalkan jejak sebagai representasi dari gaya musik dan ekspresi emosi generasi muda masa kini.
Lirik Lagu “Mejikuhibiniu”
Oi, Jemsii
Mejikuhibiniu, kulihat kamu
Hidup penuh warna-warni saat ku bersamamu
Satu untuk semua dan semua untuk satu
Kenapa ada dia di antara kau dan aku?
Diantara kau dan a-, di antara kau dan a-
Di antara kau dan a- (dan aku)
Di antara kau dan a-, di antara kau dan a-
Cuma kamu, tak ada yang lain
Kubilang, “Aku nggak main-main”
Apa yang kaumau kuturutin
Sekarang kamu sama yang lain
Awalnya ku cuma cobain, tapi ku ketagihan
Kubilang, “Amin,” sampai ke pelaminan
Jangan disamain sama mantan lu, bajingan
Ulang lagi, kucari yang lain
Tak sepantasnya (sepantasnya)
Bilang cinta kalau nggak bisa tahan (tahan)
Putar fakta, kaubilang aku yang salah (aku yang salah)
Yang tahu semuanya, ya, cuma Tuhan
Kenapa masih kurang? (Sungguh keterlaluan)
Kukira takkan terulang
Saat ku nggak karuan, ku tahu kamu bersulang
Memang s’karang semuanya t’lah hancur melebur (t'lah hancur melebur)
Tapi seenggaknya aku nggak pernah palsu (nggak pernah palsu)
(Ah) kayak kamu, kayak kamu, kayak kamu (kayak kamu)
Cuma kamu, cuma kamu, cuma kamu (miaw-miaw)
Tapi cuma ada dia di hatimu (tapi untukku?)
Cuma kamu, tak ada yang lain (tak ada yang lain)
Kubilang, “Aku nggak main-main” (nggak main-main)
Apa yang kaumau kuturutin (aku turutin)
Sekarang kamu sama yang lain
Awalnya ku cuma cobain (oh), tapi ku ketagihan (oke)
Kubilang, “Amin,” (oh) sampai ke pelaminan (ah, ah)
Jangan disamain sama mantan lu, bajingan (oke)
Ulang lagi (oh), kucari yang lain
Kucari yang lain
Kucari yang lain-in-in-in-in-in
Kucari yang lain-in-in-in-in
Kucari yang lain-in-in-in-in-in
Kucari yang lain-in-in-in-in
Kucari yang lain