
Zetizen - Buat banyak anak muda, sarapan roti udah jadi rutinitas wajib setiap pagi. Alasannya jelas: praktis, murah, gampang dibeli, dan bisa langsung dimakan tanpa ribet. Tinggal masukin ke toaster, oles selai cokelat atau keju, beres deh. Bahkan ada yang sambil jalan ke sekolah atau kuliah pun masih bisa makan roti. Itulah kenapa roti sering dianggap menu sarapan paling “aman” dan nggak merepotkan.
Tapi, di balik semua kepraktisan itu, ternyata roti bukan pilihan terbaik untuk memulai hari. Mungkin kamu pernah merasakan sendiri setelah sarapan roti, perut terasa kenyang sesaat, tapi nggak lama kemudian udah keroncongan lagi. Nah, di sinilah letak masalahnya.
Meski bisa memberi rasa kenyang sementara atau sekadar jadi pengganjal perut sebelum makan siang, apakah sarapan roti benar-benar menyehatkan? Faktanya, menurut ahli gizi, roti tawar berpotensi memicu peningkatan berat badan dan tidak memiliki kandungan gizi yang cukup untuk dijadikan menu sarapan utama.
Kenapa Roti Bikin Cepat Lapar?
Sebagian besar roti tawar, terutama yang putih, terbuat dari tepung halus dengan kandungan karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini cepat diserap tubuh sehingga bisa dengan segera menaikkan kadar gula darah. Efeknya, energi memang langsung naik, tapi hanya sebentar. Setelah itu, tubuh akan merasa lemas, lapar, dan butuh asupan lagi.
Jika kondisi ini terjadi berulang, kamu cenderung mencari camilan tambahan untuk menggantikan energi yang cepat habis. Dari sinilah risiko berat badan naik bisa muncul tanpa disadari. Nggak heran kalau banyak orang yang terbiasa sarapan roti merasa “nggak pernah kenyang lama” meski sudah makan di pagi hari.
Selain itu, roti tawar juga minim nutrisi penting seperti serat, protein, vitamin, dan mineral. Padahal, tubuh butuh zat gizi tersebut supaya bisa fokus belajar, kerja, atau sekadar menjalani aktivitas harian. Jadi, bukan cuma cepat lapar, sarapan roti juga bisa bikin kamu gampang lelah dan susah konsentrasi.
Haruskah Roti Dihapus dari Menu Sarapan?
Tenang, bukan berarti kamu harus langsung blacklist roti dari hidupmu. Roti masih bisa jadi bagian dari sarapan sehat, asal kamu pintar memilih dan memadukannya. Misalnya, pilih roti gandum utuh yang lebih kaya serat, sehingga rasa kenyangnya bisa bertahan lebih lama.
Selain itu, jangan makan roti sendirian. Lengkapi dengan asupan protein, misalnya dari telur rebus, selai kacang, ataupun yoghurt. Bisa juga dilengkapi dengan sayuran dan buah biar lebih seimbang. Dengan begitu, roti bukan hanya pengganjal perut, tapi benar-benar bisa jadi menu sarapan bernutrisi.
Alternatif Sarapan yang Lebih Sehat
Kalau kamu tipe anak muda yang butuh sarapan cepat tapi ingin lebih sehat, ada banyak alternatif lain selain roti tawar putih. Misalnya, overnight oats yang bisa kamu siapkan dari malam, smoothie buah yang segar sekaligus penuh vitamin, atau salad sayur dengan tambahan ayam panggang. Selain gampang dibuat, menu-menu ini juga bikin tubuh lebih siap menghadapi aktivitas sepanjang hari.
Sarapan itu penting, bukan cuma soal kenyang, tapi juga energi dan gizi buat tubuh. Kalau setiap hari hanya mengandalkan roti tawar putih, tubuh bisa kekurangan asupan yang sebenarnya dibutuhkan. Sesekali sih nggak masalah, tapi kalau tiap hari? Nggak selalu bijak.
Jadi, masih mau bertahan jadi tim roti pagi, atau mulai coba upgrade sarapan dengan menu yang lebih seimbang?