
Pernah nggak sih kamu merasa udah cocok banget sama seseorang, dari minatnya sama, visinya selaras, tapi tetap nggak bisa bareng?
Nah, lagu “Hati-Hati di Jalan” dari Tulus bisa jadi gambaran pas buat kamu yang cintanya kelihatan sempurna, tapi ternyata nggak ditakdirkan bersama.
Dirilis pada 3 Maret 2022 sebagai bagian dari album Manusia, lagu ini langsung viral dan jadi anthem perpisahan yang relate banget. Bukan cuma karena melodinya yang tenang, tapi juga karena liriknya yang dalam dan penuh makna.
Lirik yang Menggambarkan Harapan Bersama Namun Akhirnya Sirna
Sejak bait awal, lagu ini langsung membawa pendengar ke momen pertemuan yang penuh harapan.
Lirik “Perjalanan membawamu bertemu denganku” memberi kesan bahwa pertemuan ini seperti takdir. Keduanya merasa saling menemukan, bahkan menyebutnya sebagai yang dicari selama ini.
Namun, ekspektasi itu perlahan runtuh. Meski merasa seperti “asam dan garam di belanga,” nyatanya hubungan itu tidak semulus yang dibayangkan.
Tulus menulis, “Kisah yang ternyata tak seindah itu,” sebagai pengingat bahwa tidak semua yang dimulai dengan indah akan berakhir bahagia.
Cinta yang Tak Bisa Dipertahankan Meski Banyak Kesamaan
Lagu ini juga menggambarkan situasi di mana dua orang punya banyak kesamaan, tapi tetap tidak bisa bersatu.
Lirik “Begitu banyak yang sama, latarmu dan latarku,” sangat relatable, karena dalam banyak hubungan, kesamaan belum tentu menjamin keberhasilan.
Ada pengakuan jujur dalam lirik “Kukira inikan mudah, kau aku jadi kita.” Kalimat itu menggambarkan realita pahit bahwa cinta saja tak selalu cukup jika hidup berjalan ke arah yang berbeda.
Melalui lagu ini, Tulus menyampaikan bahwa cinta bisa saja gagal bukan karena kurang rasa, tapi karena ada hal lain yang tak bisa disatukan.
Pesan Perpisahan Penuh Doa Baik, Lewat Ucapan “Hati-Hati di Jalan”
Alih-alih menyalahkan atau mengutuk keadaan, lagu ini ditutup dengan pesan lembut tapi dalam yaitu “Hati-hati di jalan”.