zetizen

Makna Lagu “Dan...” dari Sheila On 7: Antara Luka, Cinta, dan Penyesalan

Music
Sheila on 7. Source: Spotify

Zetizen - Kamu pernah merasa nggak, kalau dengerin lagu justru lebih menyakitkan saat di keheningan?, Nah, dengerin lagu “Dan...” dari Sheila On 7 termasuk lagu semacam itu.

Bukan karena aransemen yang rumit, tapi karena ia bicara dalam bahasa yang jujur yaitu bahasa kehilangan, cinta yang tak sampai, dan keputusan yang tak bisa diulang. Lagu ini tak mencoba menggurui, hanya mencerminkan dan itu yang membuatnya membekas.

Luka yang Diam-Diam Menghancurkan

Tidak semua luka hadir dengan suara, tapi justru ada yang tumbuh dalam diam, seperti perasaan yang terlalu lama disimpan. Lagu ini memotret bentuk luka yang tidak konfrontatif, tidak ditumpahkan dan hanya dipeluk dalam keheningan.

Melodi dan liriknya tidak menawarkan pelampiasan, melainkan ruang sunyi yang penuh beban. Kita tidak diajak untuk menangis keras, melainkan merasa remuk perlahan. Itulah kenapa lagu ini terasa begitu dekat, karena tidak semua orang tahu caranya bersuara saat hati sedang terluka.

Cinta yang Terlambat: Ketika Hati Tak Lagi Bisa Memilih

Lagu ini mengungkap adanya sebuah cinta yang tidak pernah dimulai, tapi tetap berakhir. Momen ketika perasaan yang seharusnya diungkap justru tertahan terlalu lama. Bukan karena tidak cukup kuat, tapi karena ragu, takut, atau sekadar percaya waktu masih berpihak.

Namun waktu berjalan tanpa kompromi. Ketika akhirnya hati itu siap bicara, kesempatan sudah tertutup. Lagu ini mencerminkan dilema itu: antara menyimpan perasaan demi menjaga, atau mengatakannya dan kehilangan segalanya. Dan terkadang, dua-duanya terjadi.

Penyesalan yang Tak Pernah Diucapkan

Lagu ini mengungkap sebuah penyesalan yang tidak diledakkan dengan emosi kemarahan, melainkan dalam senyap yang menyesakkan.

Tidak berakhir dengan permintaan maaf, tidak pula dengan harapan untuk kembali. Lagu ini justru membiarkan penyesalan itu tetap menggantung seperti sesuatu yang dibiarkan lewat begitu saja, tapi terus membayangi.

Di sinilah letak kedewasaan lagu “Dan...” ini. tidak berusaha memperbaiki, hanya menerima bahwa tidak semua hal bisa kembali. Dalam perjalanan cinta, penyesalan memang tak bisa dihindari, tapi itu bukan untuk disesali, melainkan sebagai bahan refleksi agar hubungan di masa depan bisa lebih bijak dijalani.

Lirik Lagu Dan

Dan...
Dan bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala, di mana kau bisa bercanda

Dan...
Perlahan kau pun, lupakan aku
Mimpi burukmu, di mana telah kutancapkan duri tajam
Kau pun menangis, menangis sedih
Maafkan aku

Dan...
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu, sadarkah kau di sini ku pun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku

Halaman: