
Zetizen.com – Baru-baru ini, ilmuwan Brazil mengejutkan dunia dengan penemuannya. Bukan tentang teknologi, penemuan ini malah tentang roti dari olahan tepung kecoa. Ekstrem gak tu?! Tapi, makanan berbahan ekstrim ternyata juga bisa kamu temukan di berbagai negara di dunia. Nih, beberapa makanan ekstrim yang paling terkenal dan udah banyak dinikmati orang-orang.

Roti dari Tepung Kecoa – Brazil
Kalau banyak orang Indonesia takut sama kecoa, di Brazil, Kecoa justru disulap jadi tepung untuk roti. Tapi jangan khawatir, bahan kecoanya aman kok. Kecoa yang dijadikan tepung bukan kecoa yang kalian temukan di kamar mandi, melainkan jenis Nauphoeta Cinerea. Jenis ini dikembangbiakkan di peternakan dengan makanan khusus, yaitu sayuran dan buah-buahan. Jadi kecoa ini lulus persyaratan kebersihan ANVISA, lembaga pengawasan kesehatan di Brazil. Menurut penelitinya, Andressa Lucas dan Lauren Menegon, tepung kecoa ini memiliki protein yang tinggi yaitu sekitar 70%. Nahloh, berani coba?

Casu Marzu – Italia
Larva lalat alias belatung seringkali jadi tanda kalau sebuah makanan udah tercemar dan membusuk. Tapi, hal itu nggak berlaku pada keju jenis Casu Marzu asal Italia ini. Keju yang namanya secara harfiah berarti "Keju Busuk" ini justru menggunakan belatung hidup untuk memperkaya rasanya. Jadi, kamu akan menemukan ribuan belatung hidup yang menggeliat saat memotong keju satu ini. Dalam tradisi Italia, keju ini memang dinikmati langsung bersama belatung yang tinggal didalamnya hidup-hidup. Biasanya bakal disajikan bersama segelas wine atau minuman beralkohol lainnya.

Gurita Hidup (Sannakji) – Korea Selatan
Makan gurita memang enak, apalagi yang sudah diolah menjadi Sushi, misalnya. Tapi gimana kalau kamu makan gurita yang masih hidup? Nah, makanaan berbahan gurita hidup bernama Sannakji ini merupakan makanan ekstrem yang berasal dari Korea Selatan. Ohiya, waktu makan Saknnakji, kamu diharuskan mengunyahnya hingga benar-benar siap ditelan. Kalau enggak, kamu bisa tersedak hebat gara-gara gerakan tentakel saat kamu telan. Menurut data di Korea Selatan, setidaknya udah ada 6 orang yang meninggal akibat tersedak saat makan ini. Hiy, ngeri juga ya.

Balut – Filipina
Balut atau embrio bebek adalah makanan ekstrem selanjutnya yang harus kamu coba. Pada Balut, embrio bebek dalam telur harus berusia 15-19 hari. Jadi telah terlihat bentuk janin bebeknya. Biasanya balut disajikan dengan air cuka, irisan bawang putih, dan irisan cabai. Tapi kalau kalian tidak mau kehilangan rasa asli balut, langsung makan juga bisa. Katanya sih, rasanya seperti telur rebus biasa.

Century Egg – Tiongkok
Telur ekstrem lain yang bisa dicoba selain Balut adalah Century egg. Eits, meski namanya Century Egg, bukan berarti telur ini berusia satu abad. Telur ini hanya mengalami proses tiga hingga lima minggu. Pembuatannya menggunakan telur bebek atau ayam yang direndam dalam campuran kapur, sekam padi, dan abu. Bentuk century egg memang agak menjijikkan karena warnanya. Tapi katanya rasanya nikmat kok. Putih telur akan bertekstur seperti agar-agar, dan kuning telur akan terasa lebih lembut.

Tikus Panggang – Indonesia
Makanan Indonesia yang gak kalah ekstrem adalah tikus panggang. Makanan ekstrem ini bisa kamu dapatkan di Manado lho. Tapi tenang, tikus yang dipanggang bukan tikus got yang biasa kamu temui. Tikus ini adalah tikus sawah yang suka makan batang padi. Jadi sedikit lebih bersih daripada tikus got. Berani coba nggak?

Black Pudding – Inggris
Nah makanan ekstrem yang terakhir adalah black pudding. Eh, pudding ini gak sama dengan blackforest lho. Black pudding merupakan pudding yang dibuat dari olahan darah babi atau sapi, yang dibungkus dengan usus sapi atau babi itu sendiri. Campuran lain yang ada didalamnya adalah soun dan sayuran. Selain di Inggris, makanan ini juga populer di Korea Selatan sebagai jajanan kaki lima lho. Ada yang mau mencoba?