Are You a Zetizen?
Show Menu

Harun Jahrun Mendesain Urban Toys dari Barang Bekas

Zetizen Zetizen 20 Jan 2017
Harun Jahrun Mendesain Urban Toys dari Barang Bekas

Solo, Zetizen.com – Harun Jahrun adalah seorang desainer toys asal Solo, Jawa Tengah. Memilih fokus pada urban toys, dia memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak berfungsi. Misalnya, mesin printer yang rusah, mesin jam, onderdil sepeda, dan mainan plastik. Semua itu bisa dia dapatkan di lingkungan sekitar atau hunting di Pasar Notoharjo, Solo.

‘‘Urban toys buatan saya jenisnya basic junk, menggunakan material recycle atau part-part seadanya. Saya pun tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam,’’ kata Harun yang sudah menggeluti dunia urban toys selama tiga tahun ini. 

Sebagai seorang desainer toys, ternyata Harun tidak pernah belajar desain lho. Cowok berkacamata ini mengaku lebih senang menggarap project designer toys. ‘‘Mainan yang saya bikin hanya sekadar have fun dan sepertinya ndak nyeni-nyeni banget,’’ kelakarnya.

Salah satu urban toys karya Harun (Foto: dok. Zetizen Solo)

Kenapa memilih urban toys? Harun mengaku bahwa karakter-karakter urban toys itu unik dan menantang. Yap, urban toys memang produk mainan yang dirancang dan dibuat langsung oleh sang desainer. Jadi, desain urban toys itu punya ciri khas. Selain itu, urban toys biasanya dibuat secara custom. Kesan limited edition pun tercipta tanpa label eksklusif sekalipun. Beda dengan mainan produksi pabrik yang dibuat dalam jumlah besar.

‘‘Saya lihat mainan bikinan teman-teman saya itu ekspresif dan tanpa batas. Saya jadi keracunan pengen bikin juga. Kalo saya jenisnya basic junk, teman-teman saya yang senior jenisnya sculpt dari bahan clay dan sejenisnya,’’ beber Harun.

Untuk mengerjakan satu urban toys biasa, Harun cuma butuh waktu satu hari. Sedangkan mainan berskala 1:2 atau sekitar 1 meter, Harun menghabiskan waktu satu minggu. Soal harga, urban toys tergolong mahal. Harun mematok harga antara Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. ‘‘Worth it kok dengan harga segitu. Urban toys kan affordable art object, bukan mainan dalam konteks umum,’’ tutupnya.

Kamu tertarik jadi desainer toys?

  

Penulis: Septina Fadia (Zetizen Solo)

RELATED ARTICLES

Please read the following article