Are You a Zetizen?
Show Menu

Perlukah Berbohong Demi Kebaikan?

Perlukah Berbohong Demi Kebaikan?

 

Zetizen.com - Sejak kecil, kita selalu diajarkan kalau bohong itu dosa. Tapi ketika kepepet atau nggak mau orang lain sakit hati, kita terpaksa berbohong. Berbohong demi kebaikan atau biasa disebut white lie dianggap sah-sah aja dilakukan. Sebab, hal demikian nggak sampai merugikan orang lain. Tapi, white lie seperti apa sih yang boleh dilakukan?

 

Menghindari debat panjang

Ketika berhadapan dengan lawan bicara, pasti kita pernah nggak sependapat. Apalagi ketika berbicara dengan orang tua. Meski kita udah berusaha ngasih pengertian, bukan berarti harus ngotot atau bertengkar untuk mempertahankan argumen kita.

Berpura-pura menyetujui pemikiran seseorang bisa jadi jalan tengahnya. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan baik, meski ada beda pendapat. Tapi, pikirkan juga efeknya sebelum mengiyakan pendapat lawan bicara. Kalau nggak berefek untuk waktu kedepan, boleh aja kok dilakukan. 

 

Bohong biar nggak di-judge

Kita pasti pernah membuat kelasalahan karena ketidaksengajaan. Misalnya, lupa sama janji penting. Ya, kadang beberapa pihak nggak bisa menerima alasan klise walau itu jawaban yang jujur. Makanya, kita sering spontan menutupi kesalahan dengan alasan yang paling masuk akal. Well, mungkin kamu akan selamat dari judge jelek saat itu. Tapi jika kebohongan itu malah ketahuan, akan berisiko menurunkan kepercayaan seseorang terhadapmu loh.  

 

Demi menjaga perasaan orang lain

"We have to be nice to others". Ketika lihat teman yang saltum (salah kostum, red)  atau make-up yang berlebihan, komentar jujur takut bikin doi sakit hati. Sebenarnya, kamu tetap bisa ngomong jujur kok. Utarakan pendapatmu dengan singkat, padat dan jelas. Dan bilang kalau apa yang diyakininya akan jadi lebih oke dengan solusi-solusi tertentu.

 

Bikin diri sendiri merasa lebih baik

Wajar kok kalau tiba-tiba punya keinginan yang pengin disegerakan disaat suasana hati atau pikiran sedang kacau balau.  Misalnya,  ketika tiba-tiba kamu ngidam french fries dan es krim pas kamu lagi janji buat diet, atau seharian nonton drama Korea padahal besok masuk kelas pagi.

Meski menyalahi aturan yang dibuat sendiri, white lie dengan berkata,  "Aku bakal lebih baik karena ini," sesekali bisa jadi excuse agar terlepas dari stres. Tapi, jangan sampai keterusan, ya! Jujurlah pada diri sendiri. Make a time untuk membuat goals dengan segudang rencana, termasuk menyelipkan me time atau cheating day. Serta disiplinkan diri agar nggak terus melanggar. 

 

Nggak pengin "me time" diganggu

Setelah menjalani padatnya rutinitas, menikmati me time adalah sebuah kemewahan.  Tapi, selalu aja ada hal lain yang mengganggu. Ngeles alias bohong pun jadi cara andalan deh. Sebenarnya, situasi ini bisa diatasi dengan menawarkan alternatif yang bisa dilakukan agar lawan bicara menyetujuinya. Jadi meskipun kamu menolak ajakan, mereka nggak merasa tersinggung dengan pilihan kita yang memprioritaskan kepentingan pribadi untuk sementara waktu. 

 

Eits, meski white lie termasuk berbohong dengan minim risiko merugikan orang lain, kamu harus tahu kondisi dan situasi. Serta batasan tertentu dalam melakukannya. Ingat, satu kebohongan akan berujung pada kebohongan-kebohongan lainnya. Don't make it as your habit, guys!

 

Edited by Vera Khair 

RELATED ARTICLES

Please read the following article