Are You a Zetizen?
Show Menu

Uberville, Dunia Imajinasi dengan Uber sebagai Transportasi Utama

Zetizen Zetizen 06 Sep 2016
Uberville, Dunia Imajinasi dengan Uber sebagai Transportasi Utama

Zetizen.com –Meskipun emang masih banyak orang yang tetap memilih naik kendaraan pribadi, penggunaan taksi online atau ride-sharing ternyata juga makin meningkat. Nah, kebayang nggak sih gimana rasanya kalau suatu saat, taksi online atau ride-sharing ini jadi moda transportasi utama? Well, hal itu rupanya udah dibayangkan oleh sebuah konsep bernama Uberville. (Inc/theverge/fhr/giv)  

 

(ilustrasi : theverge)

 

Kendaraan Pribadi Nggak Lagi Dibutuhkan

Istilah uberville ini sebenarnya udah beredar lama, tapi baru aja diperjelas kembali oleh jurnalis The Verge bernama Spencer Woodman. Emang sih hal ini masih sebatas imajinasi. Tapi ide tersebut sontak membuat dunia tanpa kendaraan pribadi jadi bahasan yang viral di dunia maya.

“Tidak semua orang bisa beli kendaraan pribadi. Naik taksi mahal, sedangkan naik bus terlalu ribet. uber jadi solusi yang nyata. Tarifnya hampir semurah bus, tapi sangat simple. Kedepannya, orang mungkin tak butuh lagi kendaraan pribadi.” tulis Woodman dalam The Verge.

Jadi bayangkan aja sebuah kota dimana lalu lintasnya cuma berisi mobil-mobil taksi online yang bergantian menaik turunkan penumpang. Kira kira begitu lah gambaran umum tentang uberville ala Woodman.

 

Bisa Gak Diwujudkan di Indonesia?

Karena Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya masih mengandalkan kendaraan pribadi, kayaknya uberville ini coock banget buat diterapkan di Indonesia. Tapi pertanyaannya, bisa nggak sih kira kira konsep kayak gini diterapkan?

Well, kalau dihitung secara ekonomis, uber dan layanan taksi online lainnya memang harusnya bisa lebih murah dari mobil pribadi. Kalau nggak percaya, coba deh hitung konsumsi bahan bakar harianmu plus biaya parkir dan tenaga yang terbuang saat menghadapi kemacetan.

Nah, karena kebanyakan penduduk kota besar pun juga udah sering ngeluh capek menghadapi kemacetan, berarti sebenarnya ada kok kesempatan konsep ini buat diwujudkan seenggaknya sebagian di Indonesia.

Kalaupun menghapuskan kendaraan pribadi masih terlalu hayal, seenggaknya kita masih bisa mengambil pelajaran dari konsep Uberville-nya Woodman. Yaitu kita harus memaksimalkan adanya layanan taksi online dan ride-sharing saat ingin berpergian.

Misalnya, menggabungkan transportasi umum degan uber atau ride-sharing lainnya. Kamu bisa menggunakan layanan transportasi online ini buat mencapai halte atau stasiun terdekat. Begitu juga untuk tujuan dekat yang sebenarnya kurang efektif kalau harus menggunakan kendaraan pribadi.

 

(ilustrasi: theverge)

 

Hal itu bakal jadi lebih asik kalau seandainya perusahaan taksi online dan ride-sharing di Indonesia bisa bekerja sama dengan pemerintah. Kayak yang dilakukan uber dan Lyft di Amerika Serikat misalnya. Mereka udah bekerjasama dengan pemerintah beberapa kota kayak San Francisco, Atlanta, Philadelphia, Dallas, Cincinnati, dan Pittsburgh untuk menyediakan layanan transportasi yang legal.

Meski akhirnya memang bukan merupakan kendaraan umum kayak bus atau kereta, pemanfaatan uber ini pastinya juga bisa mengurangi kepadatan jalan di Indonesia. Apalagi, berbagai peraturan kayak 3 in 1 atau jalan satu arah pun udah sering nggak efektif. Bisa aja hal ini jadi salah satu solusi kemacetan sekaligus mengurangi polusi. Iya kan?

RELATED ARTICLES

Please read the following article