Are You a Zetizen?
Show Menu

5 Bukti Sulitnya Hidup di Korea Selatan

Alda Cyrilla Alda Cyrilla 18 Oct 2016
5 Bukti Sulitnya Hidup di Korea Selatan

 

Zetizen.com - Kehidupan masyarakat korea Selatan seolah tergambar jelas lewat romance di K-drama dan glamour-nya dunia entertainment di sana. Bahkan nggak sedikit orang asing yang berniat menetap di Korsel. Tapi apakah kamu tahu, kalau masyarakat Korsel justru merasakan kesulitan untuk tinggal di negaranya sendiri?

Yup, Dalam beberapa video dari akun Youtube ‘Asian Boss’, warga Korsel bercerita tentang bagaimana realita hidup di negara ginseng itu. Penasaran? Yuk, simak!

 

 

Biaya Hidup Mahal, Susah Cari Pekerjaan

Biaya hidup di korea emang sangat mahal. Misalnya, untuk satu kali makan, kamu butuh biaya minimal 7-8 dollar. Sedangkan pekerja hanya digaji 6 dollar per-jam. Kesempatan bekerja pun sangat terbatas. That's why, ada julukan “Hell Korea” yang tercipta dari orang-orang di sana untuk menggambarkan bagaimana sulitnya hidup di Korsel.

 

Minim Apresiasi Karya

Karena beratnya hidup di Korsel, mereka jadi sering berangan untuk pindah ke negara lain. Ada satu contoh seperti beberapa pelajar dari Jurusan Seni yang ingin pindah ke negara lain karena berharap karyanya lebih dihargai. Remaja Korsel pun banyak yang ingin menikahi pasangan yang berasal dari negara lain dengan harapan bisa menggunakan status kewarganegaraan sang pasangan untuk pindah. Duh, kalau gitu, Korsel jadi pilihan tepat buat cari jodoh nih! #eh 

 

 

Banyak Tekanan Saat Jalani Pendidikan

Lingkungan Korsel menuntut untuk melanjutkan studi setinggi-tingginya. Kuliah di Universitas menjadi gengsi nomer satu yang patut diperjuangkan. Sebab, itu menjadi penentuan penting bagaimana seseorang dipandangan masyarakat. Anak sekolah di Korsel pun akan melakukan “evening self study” yang berarti setelah sekolah dari pagi, mereka akan tetep belajar sampai jam 11 malam di sekolah. Tidur 5-6 jam perhari termasuk tidur yang terlalu lama bagi orang Korea. Dan kembali pada poin pertama, setelah lulus, mereka juga punya beban baru karena sulitnya mencari pekerjaan.

 

 

Diskriminasi Penampilan Fisik

Kalau banyak orang yang menganggap operasi plastik adalah hal yang creepy, tapi tidak masyarakat Korea. Dengan umur 15-16 tahun, remaja di korea sudah diperbolehkan melakukan operasi plastik. Biasanya, perubahan untuk menambahkan kelopak mata adalah operasi plastik yang paling standar dilakukan oleh wanita Korea.

Tampil cantik secara fisik sangat penting. Sebab, mereka bakal di-‘judge’ lebih keras soal penampilan. Bahkan, ukuran cantik di korea juga sangat berpengaruh untuk peluang diterima kerja. Diskriminasi penentuan gaji pun bisa berbeda berdasarkan tingkat kecantikan seseorang. Hmm... persepsi yang salah nih!

 

 

Nggak Banyak Orang Korea Bisa Berbahasa Inggris

Melihat Koreans wave yang sangat terkenal ke seluruh dunia, ternyata nggak bikin masyarakat atau pelaku industri hiburannya pintar berbahasa Inggris untuk menunjang karir. Yep, sampai sekarang, mereka merasa kesulitan menguasai bahasa Inggris walaupun udah mempelajarinya bertahun-tahun.

Jika kamu memperhatikan penggunaan kata berbahasa Inggris di drama korea, akhiran 'e' biasanya selalu terdengar. Ini menandakan aksen bahasa Inggris yang baik emang sulit diucapkan orang Korea. Makanya, jika kamu berkunjung atau berniat menetap di sana, rasanya agak sulit kalau kamu nggak belajar bahasa Korea. Sebab, bukan mereka yang mengikuti bahasa internasional yang kamu pakai, tapi sebaliknya.

 

Meskipun banyak mengalami kesulitan, nggak sedikit pula masyarakat Korsel yang mengaku lebih nyaman tinggal di negeri sendiri. Well, apapun kesulitan tinggal di negara manapun, semoga kita tetep semangat jalaninnya ya, guys! Fighting!

 

Edited by Vera Khairifah

RELATED ARTICLES

Please read the following article