Are You a Zetizen?
Show Menu

Bakal Dilaksanakan di 13 Kota, Bakal Seperti Apa Keseruan EURO 2020?

Zetizen Zetizen 07 Oct 2016
Bakal Dilaksanakan di 13 Kota, Bakal Seperti Apa Keseruan EURO 2020?

Zetizen.com - September lalu uefa telah ngumumin ke-13 kota dari 13 negara yang bakal jadi tuan rumah euro 2020. Buat para fans sepak bola, tentunya kabar ini cukup mengejutkan. Sebab biasanya euro hanya di host oleh satu atau dua negara yang bersebelahan saja. So, kenapa sih uefa mutusin buat pakai 13 tuan rumah buat euro edisi berikutnya? Terus kira-kira event-nya jadi makin asik atau makin melelahkan ya? Simak yang berikut (uefa/fhr/giv)

 

Semua Negara Bisa Mencicipi jadi Tuan Rumah

Melihat sedikit kebelakang, tampaknya uefa memang lagi gencar-gencarnya membuat perubahan pada ajang paling prestisius Eropa ini. Pada gelaran euro 2016 di Prancis lalu misalnya. Jumlah kontestan yang berlaga ditambahkan dari 16 jadi 24 tim. Nah sekarang, uefa malah makin berani dengan menambah jumlah tuan rumahnya.

 

Daftar tuan rumah euro 2020 (foto: compute)

 

Pada pelaksanaan biasanya, negara-negara harus mengantre dan saling bersaing buat meyakinkan komite uefa untuk memilih negaranya jadi tuan rumah Euro. Pemasukan dari hak siar yang tinggi, plus jutaan turis yang datang tentu sangat menggiurkan bagi negara calon tuan rumah.

Meski keuntungannya makin besar, rupanya pertambahan jumlah kontestan jadi 24 tim bikin modal persiapan euro juga makin tinggi. Yup, demi euro 2016 kemarin, Prancis sampai menghabiskan 406 juta euro (5,9 triliun Rupiah) loh! 

“Menjadi tuan rumah euro semakin sulit, persyaratannya semakin besar dan besar. Karena itu kami memudahkan banyak kota untuk menjadi tuan rumah. Ini sangat baik, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk berinvestasi besar-besaran demi fasilitas yang dibutuhkan acara.” jelas Sekretaris Jendral UEFA, Gianni Infantino pada situs resmi UEFA.

Yap, dengan cuma satu kota yang ‘dituntut’ memenuhi fasilitas Euro, negara kecil kayak Azerbaijan pun akhirnya kesampaian jadi tuan rumah.

 

Euro Bakal Terasa Berbeda

Gianni Infantino boleh punya argumen yang bagus sebagai alasan buat memakai banyak tuan rumah di euro 2020 nanti. Tapi karena ini hal baru dalam sejarah turnamen itu, wajar kalau muncul keraguan dan anggapan kalau ajang 4 tahun sekali itu bakal terasa beda.

Misalnya nggak akan ada negara yang lolos otomatis. Jadi meski London jadi tuan rumah final sekalipun, Inggris tetep harus bertarung di kualifikasi dulu buat masuk ke dalam 24 tim yang berlaga di Euro.

Ini memicu kekhawatiran kalau ada negara tuan rumah yang timnas-nya bakal nggak berlaga di ajang itu sendiri. Kasihan dong, masa cuma nerima tamu aja di rumah sendiri, tapi nggak ikut beraksi. Animo masyarakat lokal pun bakal nggak maksimal.

Selain itu, lokasi pertandingan yang mencar-mencar di seluruh Eropa memaksa pemain banyak traveling dan jet lag. Misalnya kayak jarak dari Baku ke London (yang sama-sama tuan rumah) aja sampai 2400 km. Bisa-bisa K.O. sebelum bertanding tuh.

 

jarak antar kota tuan rumah dalam mil dari London (foto: bbc sport)

 

Nah kalau kamu sendiri gimana? Lebih setuju euro tetep dengan satu tuan rumah atau dengan banyak tuan rumah kayak gini?

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article