Are You a Zetizen?
Show Menu

Kenapa Budaya Nyontek di Indonesia Susah Hilang?

Zetizen Zetizen 04 Oct 2016
Kenapa Budaya Nyontek di Indonesia Susah Hilang?

Zetizen.com – Nggak bisa dimungkiri, yang namanya nyontek itu udah jadi kebiasaan hampir semua pelajar Indonesia. Meski banyak yang mengaku anti-nyontek atau semacamnya, nyatanya setiap Ujian nasional dilangsungkan ada aja tuh yang ketahuan nyontek. That’s why, daripada sibuk menyalahkan, mending kita lihat yuk sebenarnya apa sih yang bikin budaya nyontek ini susah banget buat hilang dari Indonesia. (fhr/giv)  

 

Anak anak jepang belajar kelas kemanusiaan (foto: japantimes)

 

Pendidikan yang Terlalu Ber-orientasi Nilai
Di negara berpendidikan maju kayak Jepang dan Finlandia, pendidikan bukan cuma akademik, namun juga kepribadian. Bahkan di Jepang, test atau ulangan baru diadakan di kelas 4 SD. Sebelum itu, setiap pelajar hanya fokus mendapat pelatihan bahasa, moral dan kepribadian.

Wajar kalau akhirnya budaya orang Jepang yang tertib, menghargai sesama dan terkenal pekerja keras itu bisa terus diwariskan turun-temurun. Sementara di Indonesia, justru sebaliknya. pelajar Indonesia udah dituntut buat pintar akademik bahkan sejak sebelum masuk SD. Harus bisa baca tulis, pintar berhitung sampai pandai berbicara sejak kecil jadi kebanggaan.

Nah, hal ini yang bikin pendidikan akhirnya cuma berkutat di seputar nilai dan ranking yang kamu dapatkan. Coba aja lihat waktu pengambilan Rapot. Kolom nilai sikap cuma jadi pajangan yang hampir nggak pernah dapet perhatian. Banyak juga orangtua yang cuma ngomel kalau nilai kognitif kaya matematika, IPA, dll jeblok, tapi samasekali nggak peduli dengan nilai sikap.

Dan karena kejadian kayak gini udah terjadi sejak masa masa awal pendidikan, wajar aja kalau akhirnya mindset “yang penting nilai bagus” juga jadi tertanam sejak awal. Hasilnya? Ya nyontek aja. Kan apapun nilai sikapnya, yang penting dapat nilai bagus. Kalau udah begini, cuma menyalahkan si pelajar hampir bisa dibilang nggak bakal merubah apapun. Soalnya, itu udah jadi mekanisme adaptasi dan pertahanan diri mereka menghadapi kerasnya tuntutan nilai.

 

ilustrasi uang (foto:abcnews)

Oknum Pendidikan Banyak yang ‘Nakal’
Parahnya lagi, kebiasaan mau nilai instan ini akhirnya dimanfaatin oknum pendidikan yang nggak bertanggungjawab. Karena kebutuhan nilai yang tinggi, momen penentu kayak Ujian nasional jadi ‘lahan basah’ para oknum ini mencari uang. Caranya? Ya tinggal bocorin aja soal ujiannya lalu jual deh jawabannya. Kreatif kan?

Sayangnya, nggak peduli masalah yang selalu muncul setiap tahun, Ujian nasional ini tetap dilaksanakan dengan berbagai metode yang terus berganti setiap tahunnya. And guess what, metode yang sering berganti ini tentunya makin bikin pelajar bingung menghadapi UN. Kalau udah bingung, lagi lagi solusinya ya dengan mencari jalan pintas a.k.a. nyontek.

Nggak heran kalau menurut survey PGRI, 42,86% guru dan 49,23% kepala sekolah menganggap UN itu kebijakan yang sangat nggak tepat.

 

quote (foto: medium.com)

Banyak Tekanan
Nah akhirnya, gara gara kebijakan pendidikan yang nggak fair itu, pelajar pun jadi ngerasa tertekan karena nggak bisa menyalurkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Ditambah harapan tinggi dari ortu yang pingin anaknya jadi ini-itu juga makin membebani dan mendesak siswa buat dapetin nilai setinggi-tingginya gimana pun kondisinya.

Kalimat kalimat motivasi kayak “jadilah dirimu sendiri”, “jangan mudah terpengaruh orang lain” atau “lakukan hal yang menurutmu baik” jadi nggak ada gunanya didepan tuntutan buat dapat nilai tinggi. Soalnya, bisa dibilang itu satu satunya penentu masa depanmu buat dapetin pendidikan yang lebih tinggi lagi. Ya wajar aja kalau naluri ‘The Power of Kepepet’ terpicu, dan akhirnya menghalalkan segala cara.

Selain itu, slogan “masuk bareng, lulus bareng” juga suka disalah artikan. Emang sih maksudnya bagus, solid, gotong royong ­gitu. Tapi dengan berlandaskan slogan itu, siswa jadi ‘gotong royong’ deh dalam ngerjain ulangan. Yah, meski salah, seenggaknya mereka udah berusaha mengamalkan Pancasila ya. #eh #salah

 

Nah kira kira gitu deh hal hal penyebab nyontek ini jadi kebiasaan yang susah hilang dari para pelajar menurut tim Zetizen. Kalau menurut kamu gimana nih, Guys? Share below!

RELATED ARTICLES

Please read the following article