Are You a Zetizen?
Show Menu

Firzah Farida: Finalis Termuda Frankfurt Style Award 2016

Zetizen Zetizen 17 Aug 2016
Firzah Farida: Finalis Termuda Frankfurt Style Award 2016

 

Zetizen.com - “Kesuksesan itu milik orang yang berani mencoba”. Yep, ini quote andalan Firzah Farida setiap Ia menghadapi suatu tantangan. Firzah yang seorang fashion designer muda asal Surabaya selalu berani mencoba hal baru. Berbekal keberanian ini pula yang membuatnya lolos menjadi 20 besar finalis Frankfurt Style award 2016 dalam sub-category “Occident vs.Orient”. Keren!

Cewek kelahiran 23 Maret 1998 ini berhasil menjadi satu-satunya finalis asal Indonesia. Berusia 18 tahun, Firzah menjadi finalis termuda dari 60 finalis lainnya. “Sejak daftarin diri Februari lalu, aku nggak kepikiran bakal lolos. Karena awalnya cuma coba-coba aja. Apalagi saingannya dari seluruh dunia dan mencapai tiga ratusan lebih pendaftar,” ujar cewek yang baru diterima di jurusan Tata Busana Universitas Negeri Surabaya tersebut. 

Frankfurt Style award tahun ini mengambil tema “World of Contradiction” dengan 3 sub-category yang dilombakan. Yaitu, “Kim Kardashian vs. Frida Kahlo”, “Bronx vs. Boulevard,” dan “Occident vs. Orient”. Serta diikuti peserta mulai umur 18 sampai 36 tahun. Nantinya, akan ada 15 pemenang untuk disain terbaik yang bakal mendapatkan fashion scholarship di salah satu negara di Eropa loh.

 

Dress cantik buatan Firzah terbilang unik karena menggabungkan unsur 5 negara sekaligus. Foto: dok. pribadi

 

“Aku ambil sub-category Occident vs. Orient karena menurutku paling gampang diaplikasikan kedalam suatu desain baju. Awalnya aku bikin tiga disain dan memilih satu yang akan dikirim dengan minta teman-teman sekelas untuk melakukan vote,” ujar alumnus SMA Negeri 6 Surabaya tersebut. Finally, terpilihlah dress dengan disain yang menggabungkan unsur 5 negara. Yakni Korea, Jepang, Skotlandia, Tiongkok, dan Belanda.

Firzah mengambil ciri khas dari 5 negara sekaligus yang masuk dalam kategori negara barat dan timur. Dari negara Tiongkok, Ia terinspirasi oleh baju “Cheongsam” yang diaplikasikan untuk bagian atas dress yang Ia disain. Dari negeri kincir angin, Firzah mengambil disain baju tradisional Belanda yang diaplikasikan untuk bagian bawah. Motif tartan ala Skotlandia, Jepang dengan Obi atau sabuk khas kimono, serta tren ala Korea untuk inspirasi pemilihan warna dan untuk disain sepatunya.

 

Sketsa gambar Firzah yang diikutsertakan dalam Frankfurt Style award 2016. Foto: dok. pribadi 

 

“Semua bahannya aku beli di Surabaya. Mulai dari kain satin motif, velvet, sifon dan renda-renda. Untungnya gampang dicari semua,” ujarnya. Fyi, baju hasil disainnya sendiri telah dibuat sejak bulan Mei lalu.

Saat ini, Firzah tinggal menunggu keberangkatannya tanggal 20 September mendatang ke Frankfurt, Jerman. Sambil menunggu hari keberangkatan, Ia gencar mencari dukungan dalam segala bentuk ke beberapa pihak. Seperti ke Pemerintah Kota Surabaya, Ibu Tri Risma Harini selaku Walikota Surabaya, dan Asosiasi Designer Indonesia. Sayangnya, usaha Firzah masih belum mendapat tanggapan positif.

 

Deretan sketsa dress buatan Firzah Farida. Foto: dok. pribadi

 

Nantinya, pengumuman Frankfurt Style award 2016 akan berlangsung di Alte Oper Frankfurt, Jerman, 23 September mendatang. Oh iya, kalian juga bisa dukung Firzah buat jadi juara di Frankfurt Style award 2016! Caranya dengan bantu vote karya Firzah di website frankfurtstyleaward.com atau melalui Facebook Frankfurt Style Award. Vote ini akan dimulai tanggal 24 Agustus mendatang. Bantu vote ya, guys! (dhs/ver)

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article