Are You a Zetizen?
Show Menu

Rombak Penampilan, Motor Ini Tampil Gahar dengan Konsep Caferacer

Zetizen Zetizen 15 Aug 2016
Rombak Penampilan, Motor Ini Tampil Gahar dengan Konsep Caferacer

 

Zetizen.com – Selama ini, Bandung,Yogyakarta maupun Jakarta boleh jadi dikenal sebagai pusatnya kustom motor. Tapi siapa sangka kalau Surabaya ternyata juga nggak kalah jago urusan kustomisasi kendaraan yang satu ini.

Nah, Tim Zetizen baru aja berkunjung ke Minority Custom, salah satu spesialis kustom motor di Kota Pahlawan ini. Kebetulan mereka baru aja ngerampungin dua caferacer yang keren dan rapi banget hasil kustomnya. Nih hasilnya. (aw/giv)

 

Silver GL100 tahun 1979

Penampilan yang garang namun tetap nyaman digunakan sehari hari jadi tujuan Deni dalam mengkustom motornya (foto: dok. pribadi)

 

Buat Dani Purwo Setyo , motor ini boleh jadi merupakan motor pertama yang didapat dari hasil keringat sendiri. Tapi untuk urusan kustomisasi, ia nggak ragu buat memilih Minority sebagai rujukan bengkel kustom untuk sang motor kesayangan. "Saya emang pengen buat caferacer. Soalnya tertarik banget sama history, juga bentuk penutup lampunya yang unik banget. Akhirnya mutusin buat nge-kustom motor jadi caferacer juga," Ujarnya semangat.

Nah, karena mengambil aliran caferacer, motor lawas lansiran honda ini benar-benar dirombak total. Dari sektor mesin misalnya. Hilang sudah blok mesin asli bawaan motor keluaran tahun 1979 ini. Sebagai gantinya, ruang mesin diisi mesin Honda Tiger berkapasitas 200cc.

Meski mengalami engine swap, motor masih mempertahankan rangka asli. Sebab, rangka GL100 yang terbilang lurus dirasa sudah ideal untuk mendukung keseluruhan tampilan konsep. Perubahan pada bodi banyak terlihat pada sektor tangki, knalpot, arm handle sampai shock breaker depan. Semuanya dibuat kustom oleh Minority.

Nah untuk menambah kesan garang khas caferacer, ukuran ban depan dan belakang diubah jadi ukuran 400-18 dan 450-18.

Hasilnya, jadilah GL100 caferacer yang tetap memperlihatkan nuansa klasik. Hal itu dimaksudkan agar motor ini juga tetap nyaman dipakai sehari-hari. Dengan budget total berkisar 16 juta rupiah, bisa dibilang hasil akhir yang didapat Dani benar benar memuaskan. Bravo!

 

Scorpio 225cc tahun 2008

dengan penggunaan part impor dan kustom, hasil akhir motor Erwin terlihat sangat rapi (foto: dok. pribadi)

 

Hampir sama dengan Deni. Meskipun sang empunya motor berasal dari Jakarta, Erwin Hawinanta udah terlanjur jatuh hati sama garapan Minority sejak melihat feed mereka di Instagram. Makanya dia mempercayakan pengerjaan motor kustom pertamanya ini jauh-jauh ke Surabaya. "Awalnya mutusin buat kustom sampai ke sini karena waktu itu saya ada kunjungan kerja jadi sekalian main-main ke Minority. Nah dari situ tertarik sama konsep yang ditawarin, jadi ya putusin buat kesini meski waktu itu belum paham banget soal motor," Terangnya.

Buat pengerjaannya, Erwin juga memilih konsep caferacer yang cocok dengan postur orang Asia yang nggak seberapa tinggi. Lagi lagi supaya hasil jadinya tetep bisa dikendarai dengan nyaman.

Namun, karena kubikasi mesin bawaan motor satu ini udah cukup besar, Minority nggak melakukan perubahan pada sektor mesin. Perombakan difokuskan pada sektor penampilan body dan kaki kaki.

Perubahan cukup signifikan terlihat pada penggantian ban ukuran besar khas caféracer. Ban depan dan belakang masing masing diperbesar ke ukuran 400-18 dan 450-18.

Nah, khusus perombakan pada bagian badan motor, Minority memberikan sentuhan spesial. Sebab, Rata rata parts yang digunakan dalam pengerjaan motor ini diimpor dari luar negeri. Mulai dari headlamp,lampu sein,stoplamp,knalpot sampai tangki dipesan khusus menggunakan produk aftermarket Harley-Davidson. Sementara untuk finishing body dan cover mesinnya dibuat khusus oleh Minority Custom.

Dengan finishing berwarna cokelat kayu, pengerjaan motor milik Erwin ini terlihat benar benar rapi dan garang. "Nggak cuma hasilnya yang keren, asiknya kustom juga dari prosesnya. Terutama dari perubahan bentuk motor yang standar sampe hasil jadinya yang keren banget dan beda" Imbuh Erwin.

RELATED ARTICLES

Please read the following article