Are You a Zetizen?
Show Menu

Sulit Mendapat Narasumber, Zetizen Squad: Serasa Jadi Jurnalis Beneran! [Internship Jakarta]

Zetizen Zetizen 24 Jun 2016
Sulit Mendapat Narasumber, Zetizen Squad: Serasa Jadi Jurnalis Beneran! [Internship Jakarta]

 

Grup 1, 2 dan 3 berfoto bersama usai meliput Pasar Parsel Cikini. Foto: Cakra/Zetizen Squad

 

Zetizen.com - Setelah di hari Rabu (22/06) lalu Tim Social Media Strategist, Event dan sebagian fotografer menjalankan projeknya, kini giliran tim Writer yang nggak mau ketinggalan. Kemarin (23/06) sebanyak 9 writer dan 9 fotografer membentuk 3 grup dengan pembagian masing-masing grup terdiri dari 3 fotografer dan 3 writer.

Ketiga grup ini sengaja datang ke pasar parsel Cikini buat menggarap project mereka, yaitu liputan kegiatan jual beli yang ada di pasar tersebut. Nantinya, hasil liputan kolaborasi tim writer dan fotografer ini akan dibuat tulisan serta foto dengan konsep halaman Zetizen di Koran Jawa Pos. Misalnya, naskah headline.

Zetizen Squad memulai perjalanan mereka dari gedung Graha Pena. Sebelumnya mereka mendapat briefing tentang apa yang harus dilakukan di lokasi liputan. Dengan jarak 10 km yang biasa ditempuh dalam waktu 40 menit, akibat kondisi kota Jakarta yang saat itu sedang macet parah, para Squad pun baru tiba di lokasi 2 jam kemudian. Meski beberapa dari mereka mengalami keterlambatan yang cukup parah, namun nyatanya hal itu nggak mengganggu konsentrasi mereka untuk fokus dalam liputan.

 

Rangkaian parsel yang berjejer di Pasar Parsel Cikini. Foto: Dyta/Zetizen Squad

 

Begitu tiba di tempat, ketiga grup langsung menyebar untuk mencari data serta foto yang diperlukan. Saat itu kondisi pasar yang berada di samping stasiun Cikini sedang ramai dengan pengunjung. Umumnya mereka mencari parsel untuk dijadikan oleh-oleh di hari Lebaran nanti. Kondisi ini nggak mau dilewatkan oleh tim writer serta fotografer yang sedang liputan.

Grup 1 mewawancarai pengunjung yang datang untuk membeli tempat kue. Grup 2 mendapat narasumber pembeli barang-barang pecah seperti piring serta gelas. Sementara grup 3 mewawancarai para pelanggan parsel.

Setelah data yang diperlukan dirasa cukup, para Zetizen Squad kemudian meminta pendapat dari kalangan pedagang. Sayang, banyak pedagang yang nggak mau diwawancara. Usut punya usut, ternyata lokasi ini rencananya akan direlokasi pemprov DKI dikarenakan dianggap menganggu kenyamanan pejalan kaki. Hal ini yang membuat banyak pedagang menghindar ketika hendak diwawancara Zetizen Squad.

Namun bukan Zetizen Squad namanya kalau nggak bisa mencari cara untuk mendapat informasi yang dibutuhkan. "Ternyata pedagang disini ada yang jualan selama belasan tahun lamanya. Bahkan ada juga yang ngaku kalau sehari-harinya mereka ada yang jualan dagangan lain, semisal nasi uduk," ucap Nadia Farah, Zetizen Squad bidang writer dari grup 1.

 

Grup 1 berhasil mewawancarai seorang pedagang yang sedang berjualan di pasar Cikini. Foto: Dyta/Zetizen Squad

 

Sulitnya mendapat narasumber menjadi tantangan tersendiri bagi Zetizen Squad. "Lebih sulit! Terutama ketika kita menanyakan soal penggusuran. Meski begitu kita lebih ngerasa jadi jurnalisnya karena dituntut untuk mencari informasi dengan cara yang berbeda," jelas Azizah Saffa, writer dari grup 3.

Satu jam berkeliling di Pasar Parsel Cikini, akhirnya Zetizen Squad menyudahi liputan pada pukul 16.00 WIB.

Eits, namun project mereka belum selesai, lho. Zetizen Squad bidang writer dan fotografer masih harus menulis naskah liputan serta memilih foto terbaik untuk dijadikan bahan penilaian serta evaluasi Internship. Semangat ya guys! (fer)

RELATED ARTICLES

Please read the following article