Are You a Zetizen?
Show Menu

Comeback Besar Blink-182, Good Charlotte dan Red Hot Chilli Pepper. What to Expect?

Zetizen Zetizen 21 Jun 2016
Comeback Besar Blink-182, Good Charlotte dan Red Hot Chilli Pepper. What to Expect?

Zetizen.com - Industri musik dunia siap menyambut comeback besar dari tiga band punk rock nge-hits di awal era milenial. Yap, mereka adalah Blink 182, good charlotte dan Red Hot Chili Pepper (RHCP). Buat kalian yang lahir di akhir tahun 90-an, mungkin nama nama itu nggak begitu familiar. Nah, makanya kali ini kita bakal kenalin kenapa nama ketiga band itu benar benar dinanti comebacknya. (ndy/giv)

 

Blink-182

 

(foto: billboard)

 

Menjelang akhir 90-an, nama blink-182 melejit ke tangga lagu radio, Billboard serta MTV berkat album ketiga Enema of the State (1999). Tiga single hits berjudul What's My Age Again?, All the Small Things dan Adam's Song jadi figur kesuksesan band yang saat itu beranggo Tom DeLonge, Mark Hoppus dan Travis Barker ini hingga sekarang.

Nama mereka makin melejit saat album self titled mereka dirilis pada ahun 2003. Dua single dari album tersebut yang berjudul Feeling This dan I Miss You mengukuhkan Blink 182 menjadi band pop punk paling berpengaruh hingga kini. FYI, dari keseluruhan lagu mereka, dua lagu itu adalah yang paling terkenal hingga saat ini. Penasaran sama lagunya? Nih dengerin aja.

 

 

Setelah sempat vakum cukup lama karena berbagai masalah, akhirnya tahun ini, blink-182 kembali merilis album bertajuk California. Sayangnya, banyak fans sedikit kecewa dengan digantinya Tom DeLonge oleh Matt Skiba.

Selain itu, pengerjaan album yang cukup singkat dengan personel baru membuat blink-182 masih ingin terdengar aman. Bahkan Lisa Worden, music director di stasiun radio KROQ menyebutkan Album California masih terasa familiar seperti album klasik mereka Dude Ranch (1997). Meski begitu, lead single California yang berjudul Bored to Death rupanya diterima dengan cukup baik. Bahkan, lagu ini udah banyak di cover oleh musisi di jagat internet.

 

 

 

Good Charlotte

(foto: iheart.com)

 

Terinspirasi Blink-182, good charlotte debut di tahun 2000. Band yang digawangi Joel dan Benji Madden, Paul Thomas, Billy Martin dan Dean Butterworth tersebut memiliki karakter musik berirama upbeat. Single breakthrough mereka, Lifestyle of the Rich and The Famous langsung mengantarkan Good Charlotte  pada popularitas dan album The Young and The Hopeless mendapat triple platinum. 

Masih ada beberapa single yang membuat nama good charlotte semakin sering didengar. Sebut aja I Just Wanna Live dalam album The Chronicles of Life and Death (2004),  dan Dance Floor Anthem yang mengantarkan album Good Morning Revival (2007) mencapai puncak chart internasional. Kayak gimana sih lagunya? Dengerin disini deh.

 

Good Charlotte pun telah meluncurkan single Makeshift Love. Life Can’t Get Much Better dan 40 oz Dream sebagai pengawal album Youth Authority. Karya good charlotte kali ini terdengar lebih dewasa dan nggak lagi kental dengan kesan rebel. Tapi, masih tetep easy listening kok, meski nggak sebegitu dance-able seperti dulu.

 

 

 

 Red Hot Chili Pepper (RHCP)

(foto: consequenceofsounds)

 

Dengan 6 dari 16 nominasi Grammy Awards, 80 juta kopi rilisan fisik terjual, dan sederet prestasi lainnya menjadikan rhcp sebagai band tersukses sepanjang sejarah radio alternatif rock. rhcp yang kini beranggotakan Anthony Kiedis, Flea, Chad Smith, Josh Klinghoffer telah mencatatkan beberapa album tersukses mereka yakni seperti Blood Sugar Sex Magik  (1991), Californication (1999), dan yang paling fenomenal dan menjadi album pertama nomor satu di Amerika, Stadium Arcadium (2006). Barangkali masih ingat dengan lagu ini?

 

 

Tahun ini, The Getaway jadi andalan Anthony cs berkiprah kembali dengan funk rock-nya mengarungi arus musik mainstream yang didominasi EDM.  Promosi album mereka pun cukup bagus,  terutama saat mereka tampil di  iHeartRadio dan ikutan carpool karaoke di The Late Late Show with James Coren beberapa waktu lalu.

Namun rilisnya The Gateway cukup mendapat kritik pedas dari kritikus musik yang menganggap album baru tersebut terkesan tanpa perubahan signifikan. Begitu juga dalam review New York Times."Album tersebut tidak terdengar seperti album klasik-vintage Chili Peppers, tetapi terdengar seperti bagaimana anda mengingat mereka," tulis media tersebut dalam reviewnya. Meski mendapat kritik sana-sini, fans rhcp tentunya setuju bila The Gateway menjadi obat comeback mujarab buat mengobati rasa kangen mereka.

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article