Are You a Zetizen?
Show Menu

Mengalami Mental Breakdown? Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan!

Nena Zakiah Nena Zakiah 08 Dec 2018
Mengalami Mental Breakdown? Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan!

Zetizen.com - Hidup itu nggak selamanya senang, gengs. Adakalanya kita mengalami perasaan sedih dan terpuruk karena suatu masalah. Ketika kita sudah terlalu larut di dalamnya, kadang sulit bagi kita buat melepaskan diri dan bangkit. Bahkan, ada pula yang sampai putus asa dan berpikiran untuk mengakhiri hidup, karena nggak ada satupun orang yang bisa mengerti kita. Well, mengatasi mental breakdown emang nggak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Ada cara-cara tertentu yang bisa kita lakukan untuk bangkit dari perasaan terpuruk itu. Apa saja?

Cari Orang Terdekat yang Bisa Memahami Masalahmu

Cari Orang Terdekat yang Bisa Memahami Masalahmu

Keberadaan sosok yang pengertian bisa menyembuhkan lukamu. (Masterfile)

Saat masalah bertubi-tubi datang dan kita nggak sanggup mengatasi sendirian, segeralah cari bantuan dari orang-orang terdekat yang bisa memahamimu. Ini penting, karena nggak semua orang yang kita anggap teman bisa pengertian padamu. Mungkin saja kamu hangout dengan genk di sekolahmu setiap hari, tetapi itu nggak menjamin mereka bisa jadi sosok yang pengertian dan nggak nge-judge. Bahkan, orangtua dan saudara yang tinggal satu atap denganmu pun tak menjamin mereka bisa memahami masalahmu.

Mengapa kita harus sedikit selektif dalam memilih teman curhat? Terlebih, jika masalahmu tergolong serius? Mereka bisa merespon masalahmu dengan hati-hati dan tidak cepat-cepat menghakimi. Selain itu, teman curhat yang baik bisa membantu memberi jalan keluar, tidak hanya sekedar mendengarkan. Jika kamu punya teman seperti ini, pertahankan ya!

Buat List Nomor Sahabatmu yang Bisa Dihubungi 24/7

Buat List Nomor Sahabatmu yang Bisa Dihubungi 24/7

Jika sudah menemukan teman curhat yang baik, nggak ada salahnya kalau kita membuat emergency contact yang berisi nomor-nomor sahabatmu. Pastikan mereka setuju kalau kamu mau mengontaknya sewaktu-waktu. Apalagi, mental breakdown itu datang tanpa mengenal waktu. Bisa saja kamu mengalaminya saat siang hari di saat semua temanmu sibuk, maupun di malam hari saat temanmu beristirahat. Di saat-saat seperti itulah kamu butuh banget support dari orang-orang terdekat yang memahami masalahmu dan mau meluangkan waktunya sejenak untukmu. Meskipun hanya melalui telepon atau videocall, dukungan mereka sangat berarti dalam membuatmu bangkit lagi dari perasaan terpuruk itu.

Just Cry, It Will Helps

Just Cry, It Will Helps

Menangis bukan simbol kelemahan, karena setelahnya kita akan merasa lega. (Shutterstock)

Jika mental breakdown-mu terjadi di jam yang 'nggak masuk akal' seperti jam dua pagi dan nggak memungkinkan buat curhat langsung sama teman-temanmu, lampiaskan saja emosimu dengan cara menangis. Kenyataannya, menurut penelitian, menangis punya beberapa manfaat lho. Lana Burgess dalam Medical News Today menyebut bahwa dengan menangis, kita akan merasa tenang, lega dan membantu kita untuk sedikit relaks.

After effect dari menangis yang lain adalah mood kita akan merasa membaik dan membantu kita untuk tidur lebih pulas. Tak hanya itu, air mata juga melepaskan hormon oksitosin dan endorfin, yang mempunyai fungsi membuat kita merasa lebih baik serta meringankan rasa sakit fisik dan emosional. Meskipun nggak membantu dalam melepaskan kita dari masalah yang dialami, seenggaknya kita jadi lega dan lebih siap buat mengatasi masalah tersebut.

Temui Psikolog Jika Tak Sanggup Lagi Mengatasi Sendiri

Temui Psikolog Jika Tak Sanggup Lagi Mengatasi Sendiri

Ada kalanya kita ngerasa helpless dan butuh penanganan lebih lanjut. (Poradnik Zdrowie)

Jika perasaan sedih, kosong dan terpuruk itu terjadi berkepanjangan dan mulai menganggu aktivitasmu sehari-hari, segeralah cari penanganan profesional, seperti dari psikolog. Bertemu psikolog tidak hanya sekedar untuk mengeluarkan uneg-uneg dan bercerita, tetapi dari sana psikolog juga akan melihat apakah kamu punya mental disorder yang tidak pernah kamu sadari. Bisa saja, kesedihan berkepanjangan itu adalah gejala dari depresi, yang memerlukan penanganan lebih lanjut. They know better, jadi jangan takut buat memeriksakan diri, ya! Don't worry about the cost, karena penanganan psikologi sudah tersedia dalam kartu asuransi seperti BPJS yang disediakan oleh pemerintah.

RELATED ARTICLES

Please read the following article